Senin, 05 Desember 2011

Kunyit Putih

Riset Medis Tentang Kunyit Putih Riset Medis Tentang Kunyit Putih Kunyit Putih (curcuma alba), sebagai anggota keluarga besar Curcuma, mengandung zat kurkumin. Dalam buku Encyclopedia of Medical Plants dinyatakan, kurkumin mempunyai khasiat anti-oksidan dan anti-inflamasi. Bahkan khasiat anti-oksidannya lebih kuat dari vitamin E, sedangkan khasiat anti-inflamasinya lebih kuat daripada hidrokortison kimia/sintetis. Menurut laporan American Institute of Cancer Report yang dimuat The New York Times akhir Juli 1999, kanker dapat dicegah dengan kunyit. Zat anti-oksidan pada kunyit berfungsi mencegah kerusakan asam deoksiribonukleat (senyawa yang menyusun gen), karena kerusakan gen adalah salah satu penyebab terjadinya kanker. Sedangkan kurkumin bersama feruloyl dan 4-hydroxy-cinnamoyl adalah senyawa anti-inflamasi yang terdapat pada rimpang kunyit. Kesimpulannya, kedua kandungan kurkumin tersebut sangat berperan dalam memerangi kanker, yaitu mencegah kerusakan gen sekaligus mencegah peradangan (inflamasi), karena pada penyakit kanker selalu terjadi inflamasi. “Kunyit putih bisa membantu proses penyembuhan dari kanker karena mengandung senyawa turunan (derivat) flavonoid dan kurkumin yang bertindak sebagai antioksidan,” ujar Dr Maksum Radji, MBiomed, Apt, Ketua Perhimpunan Penelitian Bahan Alam saat dihubungi detikHealth, Kamis (14/1/2010). Dr Maksum menjelaskan khasiat kunyit putih dalam melawan sel kanker masih sebatas penelitian in vitro (laboratorium) dan belum mencapai uji klinis. Namun kunyit putih sudah banyak dipakai sebagai obat alternatif untuk penyakit kanker.Penelitian secara in vitro dilakukan dengan uji bioaktivasi. Sel kanker dikembangbiakkan dalam laboratorium dan setelah diberikan konsentrasi tertentu dari kunyit putih sel kanker tersebut menjadi mati. Selain itu didapatkan pula bahwa aktivitas kunyit putih dalam mematikan sel kanker lebih baik dibandingkan dengan tanaman Mahkota Dewa. Sementara itu, American Institute of Cancer melaporkan kunyit putih bisa digunakan untuk mencegah kanker. Antioksidan yang terkandung dalam kunyit putih bisa memiliki fungsi untuk mencegah asam deoksiribonukleat (DNA) dari kerusakan. Kerusakan gen ini merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya kanker. Selain iu, diketahui juga bahwa senyawa yang terkandung dalam kunyit putih bisa bertindak sebagai obat anti peradangan.Beberapa penelitian lain pun menyebutkan ada kandungan Ribosome in Activating Protein (R.I.P) dalam kunyit putih. Senyawa ini diduga dapat menghambat penyebaran sel kanker dan mencegah kerusakan sel.

Sabtu, 19 November 2011

Selasa, 07 Juni 2011

Metode Uji Serologis



Uji serologis merupakan sebuah metode yang digunakan untuk melihat gambaran titer antibodi di dalam tubuh ayam. Pengaplikasian uji serologis ini kurang lebih ada 4 tujuan, satu diantaranya ialah untuk memantau hasil vaksinasi. Dalam perkembangannya, peternak mulai menyadari perlunya melakukan uji serologis terlebih lagi dengan semakin banyaknya jenis penyakit atau padatnya jadwal vaksinasi. Melalui uji serologis, pelaksanaan vaksinasi ulang pun menjadi lebih tepat. Selain itu, hasil uji serologis juga dapat digunakan sebagai peneguhan diagnosa suatu penyakit. Titer antibodi dari penyakit viral seperti Newcastle diseases (ND), avian influenza (AI), infectious bursal disease (IBD/gumboro), infectious bronchitis (IB) dan egg drops syndrome (EDS) maupun penyakit bakterial yaitu korisa, salmonella dan chronic respiratory disease (CRD) dapat diketahui melalui uji serologis.


Metode Uji Serologi


HI test dan ELISA merupakan metode uji serologi yang telah familiar bagi peternak. Kedua metode uji tersebut seringkali menjadi pilihan bagi peternak. Bahkan ada beberapa peternak yang telah menjadikan seperangkat alat HI test sebagai sebuah investasi untuk mendukung usaha peternakannya. Beberapa metode uji serologi yang diaplikasikan antara lain :

*

Haemagglutination Inhibition (HI) test

Secara bahasa haemagglutination inhibition dapat diartikan sebagai hambatan haemaglutinasi. Sedangkan haemaglutinasi merupakan penggumpalan dari sel darah merah. Kemampuan mengaglutinasi tidak dimiliki oleh semua virus atau bakteri yang menyerang ayam tetapi hanya beberapa virus dan bakteri yang memiliki zat haemaglutinin, diantaranya paramyxovirus (ND), poxvirus (Pox), adenovirus (EDS), orthomyxovirus (AI), bakteri Mycoplasma sp., Haemophilus paragallinarum maupun Salmonella pullorum. Zat haemaglutinin yang terdapat dalam tubuh virus atau bakteri tersebut bersifat antigenik yang dapat merangsang terbentuknya antibodi spesifik. Antibodi yang terbentuk tersebut memiliki kemampuan mengambat terjadinya aglutinasi darah yang disebabkan oleh haemaglutinin dari virus atau bakteri.

Hasil HI test ditunjukkan dari ada tidaknya proses aglutinasi. (A = terjadi aglutinasi dan B = tidak terjadi aglutinasi)


HI test menggunakan reaksi hambatan haemaglutinasi tersebut untuk membantu menentukan diagnosa penyakit secara laboratorium dan mengetahui status kekebalan tubuh (titer antibodi, red). Prinsip kerja dari HI test ialah mereaksikan antigen dan serum dengan pengenceran tertentu sehingga dapat diketahui sampai pengenceran berapa antibodi yang terkandung dalam serum dapat menghambat terjadinya aglutinasi eritrosit. HI test merupakan metode uji serologis yang mudah dilakukan dan hasilnya dapat diketahui dengan cepat.

HI test merupakan metode uji serologis yang relatif mudah dilakukan dan hasil yang diperolehnya pun cepat


*

Enzym Linked Immunosorbent Assay (ELISA)

ELISA sebagai salah satu metode uji serologis mempunyai satu kelebihan yaitu mampu mendeteksi beberapa jenis antibodi dari 1 sampel serum (tergantung dari kit ELISA yang digunakan). ELISA juga memiliki tingkat spesifikasi (yaitu kemampuan mendeteksi ayam yang tidak terinfeksi atau ayam yang tidak terinfeksi dinyatakan negatif) yang tinggi.

Peralatan yang digunakan dalam uji serologis melalui ELISA salah satunya ialah microreader


Metode uji ini banyak digunakan untuk mendeteksi infeksi virus (IB atau IBD) maupun bakteri, seperti Salmonella sp. dan Pasteurella multocida. ELISA juga merupakan metode uji serologis yang cepat untuk menguji sampel dalam jumlah besar. Namun peralatannya, seperti reader, washer dan komputer relatif mahal.


*

Agar Gel Precipitation (AGP)

Metode uji serologis ini termasuk metode yang sederhana untuk mendeteksi antibodi terhadap berbagai virus berdasarkan reaksi positif (+) atau negatif (-). Namun AGP akan mendeteksi semua strain virus tanpa memperhatikan serotipenya. Meski relatif belum dikenal oleh peternak, metode ini seringkali digunakan untuk mendeteksi antibodi dari virus IB dan fowl adenovirus (FAV) atau inclusion body hepatitis.




*

Rapid Plate Aglutination (RPA)

RPA merupakan metode uji serologis yang sesuai dan mudah digunakan untuk mendeteksi antobodi yang dihasilkan saat ada infeksi atau vaksinasi bakteri Mycoplasma sp. dan Salmonella sp. Metode uji ini juga relatif fleksibel karena dapat dilakukan di laboratorium maupun langsung saat berada di kandang.

Cara metode uji ini juga sangat mudah, hanya dengan mencampur satu tetes serum dengan satu tetes antigen kemudian dikocok selama 2 menit. Jika terjadi aglutinasi (penggumpalan) maka reaksi dinyatakan positif dan sebaliknya jika tidak terjadi aglutinasi hasil uji serologis dinyatakan negatif. Oleh karena itu, metode uji serologis ini hanya menunjukkan ada tidaknya titer antibodi, namun tidak bsia menentukan tinggi rendahnya (nilai) dari antibodi yang terdapat dalam tubuh ayam.


*

Serum Neutralisation (SN) test

Serum neutralisation (SN) test merupakan metode uji serologis yang paling mahal diantara ke-4 metode uji sebelumnya. Metode uji ini membutuhkan peralatan yang mahal. Selain itu, dalam metode ini diperlukan telur spesific pathogenic free (SPF) untuk persiapan kultur jaringan atau kultur organ.

Metode uji ini paling tepat digunakan untuk mendeteksi antibodi terhadap serotipe yang berbeda dari virus yang diuji. Titer antibodi yang dapat diuji dengan SN test antara lain IB dan FAV.


Titik Kritis Pertama Penentu Keberhasilan Diagnosa


Pengambilan sampel darah harus dilakukan dengan tepat


Itulah metode pengambilan dan penanganan sampel darah. Oleh karena itu teknik pengambilan dan penanganan sampel darah harus dilakukan dengan tepat. Mengenai hal ini telah kami cantumkan pada artikel utama edisi kali ini pada subpoint pengambilan sampel yang kurang tepat.


Jarak dan Waktu Analisis, Tidak Menjadi Kendala Lagi


Jarak dan waktu analisis sering kali menjadi kendala jika kita akan mela-kukan uji serologis. Terlebih lagi hasil uji serologis tersebut dinantikan untuk me-mantapkan diagnosa suatu penyakit. Berdasarkan latar belakang tersebut dan sejalan dengan misi Medion, yaitu mem-berikan pelayanan yang prima maka di-bukalah layanan uji serologis (HI test) di seluruh kantor cabang Medion. Selain dekat, waktu yang diperlukan untuk analisis sangat cepat. Peternak dapat mengetahui hasil uji serologisnya dalam waktu tidak lebih dari 1 x 24 jam.


Uji serologis mempunyai peranan yang penting, terutama sebagai peman-tapan diagnosa penyakit. Sudah saatnya kita mengenal dan mengaplikasikannya.

Sabtu, 29 Mei 2010

PERCOBAAN I

PERMANGANOMETRI

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk membuat dan pembakuan larutan kalium permangananat 0,1 N serta menentukan kadar kalsium (Ca2+) dalam CaCO3.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Permanganometri merupakan metode titrasi dengan menggunakan kalium permanganat, yang merupakan oksidator kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas titrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Kalium permanganat telah digunakan sebagai pengoksida secara meluas lebih dari 100 tahun. Reagensia ini mudah diperoleh, murah dan tidak memerlukan indikator kecuali bila digunakan larutan yang sangat encer. Permanganat bereaksi secara beraneka, karena mangan dapat memiliki keadaan oksidasi +2, +3, +4, +6, dan +7 (Day, 1999).

Dalam suasana asam atau [H+] ≥ 0,1 N, ion permanganat mengalami reduksi menjadi ion mangan (II) sesuai reaksi :

MnO4- + 8H+ + 5e- Mn2+ + 4H2O Eo = 1,51 Volt

Dalam suasana netral, ion permanganat mengalami reduksi menjadi mangan dioksida seperti reaksi berikut :

MnO4- + 4H+ + 3e- MnO2 + 2H2O Eo = 1,70 Volt

Dan dalam suasana basa atau [OH-] ≥ 0,1 N, ion permanganat akan mengalami reduksi sebagai berikut:

MnO4- + e- MnO42- Eo = 0,56 Volt

(Svehla, 1995).

Asam sulfat adalah asam yang paling sesuai, karena tidak bereaksi terhadap permanganat dalam larutan encer. Dengan asam klorida, ada kemungkinan terjadi reaksi :

2MnO4- + 10Cl- + 16H+ 2Mn2+ + 5Cl2 + 8H2O

dan sedikit permanganat dapat terpakai dalam pembentukan klor. Reaksi ini terutama berkemungkinan akan terjadi dengan garam-garam besi, kecuali jika tindakan-tindakan pencegahan yang khusus diambil. Dengan asam bebas yang sedikit berlebih, larutan yang sangat encer, temperatur yang rendah, dan titrasi yang lambat sambil mengocok terus-menerus, bahaya dari penyebab ini telah dikurangi sampai minimal. Pereaksi kalium permanganat bukan merupakan larutan baku primer dan karenanya perlu dibakukan terlebih dahulu. Pada percobaan ini untuk membakukan kalium permanganat ini dapat digunakan natrium oksalat yang merupakan standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam (Basset, 1994).

Untuk pengasaman sebaiknya dipakai asam sulfat, karena asam ini tidak menghasilkan reaksi samping. Sebaliknya jika dipakai asam klorida dapat terjadi kemungkinan teroksidasinya ion klorida menjadi gas klor dan reaksi ini mengakibatkan dipakainya larutan permanganat dalam jumlah berlebih. Meskipun untuk beberapa reaksi dengan arsen (II) oksida, antimoni (II) dan hidrogen peroksida, karena pemakaian asam sulfat justru akan menghasilkan beberapa tambahan kesulitan. Kalium pemanganat adalah oksidator kuat, oleh karena itu jika berada dalam HCl akan mengoksidasi ion Cl- yang menyebabkan terbentuknya gas klor dan kestabilan ion ini juga terbatas. Biasanya digunakan pada medium asam 0,1 N. Namun, beberapa zat memerlukan pemanasan atau katalis untuk mempercepat reaksi. Seandainya banyak reaksi itu tidak lambat, akan dijumpai lebih banyak kesulitan dalam menggunakan reagensia ini (Svehla, 1995).

MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O E0 = 1,51V

III. ALAT DAN BAHAN
A. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah neraca analitik, statif, buret, sudip, botol semprot, erlenmeyer 250 ml, corong, gelas beker 200 ml, labu ukur 100 ml, krus porselin, eksikator, oven, dan pipet tetes.

B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan KMnO4 0,1 N, aquades, larutan H2SO4 0,75 N, larutan sampel nitrit, padatan CaCO3, indikator metil merah, garam NH4 oksalat, larutan Na2C2O­4, larutan H2SO4 1:8.

IV. PROSEDUR KERJA

A. Pembakuan Larutan Kalium Permanganat

1. Diambil 10 ml larutan Na2C2O­4 dengan menggunakan pipet volum 10 ml. Dititrasi dengan larutan KMnO4 0,1 N. Dilakukan duplo.

B. Penentuan Kalsium (Ca2+) dalam CaCO3

1. Ditimbang 0,1 gram padatan CaCO3 dengan menggunakan neraca analitik. Dimasukkan ke dalam beaker glass 400 ml.

2. Aquades ditambahkan sampai volume menjadi 100 ml. Ditambahkan beberapa tetes indikator metil merah ke dalam larutan. Dipanaskan larutan tersebut sampai mendidih.

3. Ditambahkan larutan dari 0,75 gram NH4 oksalat dalam 12,5 ml aquades secara perlahan-lahan. Dipanaskan pada temperatur 70-80°C selama 15 menit.

4. 3 tetes larutan amonia (1:1) ditambahkan sambil diaduk secara perlahan. Dibiarkan larutan dalam keadaan panas selama 1 jam. Disaring endapan dengan menggunakan kertas saring Whatman No.540.

5. Dicuci endapan dengan aquades hingga bebas dari oksalat. Dilubangi kertas saring dengan menggunakan pengaduk.

6. Dibilas endapan dengan larutan asam sulfat (1:8) ke dalam erlenmeyer yang lain. Dicuci kertas saring dengan aquades panas sampai volume 50 ml. Dititrasi dengan larutan KMnO4 0,1 N setelah semua endapan larut.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil dan Perhitungan

1. Hasil
No Langkah Percobaan Hasil Percobaan
1.

2.
pembakuan larutan kalium permanganat

- ditimbang 0,3 gr Na-oksalat + akuades

- + 12,5 ml H2SO4 pekat

- diencerkan sampai 250 ml

- dipanaskan

- dititrasi seluruh larutan dengan KMnO4 sampai warna larutan menjadi merah muda

Penentuan kalsium (Ca2+) dalam CaCO3

- ditimbang 0,2 gr CaCO3

- + akuades 200 ml

- + indikator metil orange

- dipanaskan

- Na-oksalat

- diaduk hingga terjadi endapan

- dipanaskan 70-80 oC

- disaring Ca-oksalat dengan kertas saring Whatmann no. 52

- dicuci endapan dengan akuades dan dibilas dengan H2SO4 (1:8)

- setelah semua endapan larut dilakukan titrasi
Larutan menjadi panas

V Na-oksalat = 250 ml

V titrasi rata-rata = 1,25 ml

Keruh

Terdapat endapan putih

V titrasi rata-rata = 1,35 ml

2. Perhitungan

A. Pembakuan Larutan Kalium Permanganat

Diketahui : m Na2S2O4 = 0,06 gram

BM Na2S2O4 = 133,998 gram/mol

V Na2S2O4 = 50 ml = 0,05 l

e Na2S2O4 = 2

V KMnO4 = 1,25 ml

Ditanya : N KMnO4 = … ?

Jawab :

N Na2C2O4 =

=

= 0,01791 N

(N x V) Na2C2O4 = (N x V) KMnO4

N KMnO4 =

=

= 0,7164 N

B. Penentuan kadar air kristal

Diketahui : m CaCO3 = 0,1 gram

N KMnO4 = 0,7164 N

V KMnO4 = 1,35 ml

V filtrat = 50 ml

BA Ca2+ = 40,8 gram/mol

e CaCO3 = 2

Ditanya : Kadar Cu2+ = …?

Jawab:

Reaksi yang terjadi :

2MnO4 + 5H2C2O4 + 6H+ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O

Dari reaksi :

mgrek H2C2O4 = 2/5 (N x V) KMnO4

= 2/5 0,7164 x (1,35×5)

= 1,9343 mmol

mmol H2C2O4 =

=

= 0,9672 mmol

= 9,672 x 10-4 mol

Reaksi yang terjadi :

CaC2O4 + H2SO4 CaSO4 + H2C2O4

CaC2O4 Ca2+ + C2O42-

Mol Ca2+ = mol H2C2O4

Mol Ca2+ = 9,672 x 10-4 mol

Massa Ca2+ = mol Ca2+ x BA Ca2+

= 9,672 x 10-4 mol x 40,8 gram/mol

= 0,03946 gram

Kadar Ca2+ dalam CaCO3 :

Kadar Ca2+ =

=

= 39,46 %

Jadi, kadar Ca2+ dalam CaCO3 adalah sebesar 39,46%.

B. Pembahasan

1. Pembakuan Larutan Kalium Permanganat

Titrasi permanganometri digunakan untuk menetapkan kadar reduktor dalam suasana asam sulfat encer dengan menggunakan kalium permanganat sebagai titran. Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah akan terbentuk endapan coklat MnO2 yang menggangu.

MnO4- + 8H+ + 5e Mn2+ + 4H2O (dalam sulfat encer)

MnO4- + 4H+ + 3e MnO2 + 2H2O (dalam asam lemah)

MnO4- + 2H2O + 3e MnO2 + 4OH- (dalam basa lemah)

Kalium permanganat merupakan zat pengoksidasi yang sangat kuat. Pereaksi ini dapat dipakai tanpa penambahan indikator, karena mampu bertindak sebagai indikator. Oleh karena itu pada larutan ini tidak ditambahkan indikator apapun dan langsung dititrasi dengan larutan Natrium oksalat merupakan standar yang baik untuk standarisasi permangnat dalam suasana asam. Larutan ini mudah diperoleh dengan derajat kemurnian yang tinggi. Reaksi ini berjalan lambat pada temperatur kamar dan biasanya diperlukan pemanasan hingga 60ºC. Bahkan bila pada temperatur yang lebih tinggi reaksi akan berjalan makin lambat dan bertambah cepat setelah terbentuknya ion mangan (II). Pada penambahan tetesan titrasi selanjutnya warna merah hilang semakin cepat karena ion mangan (II) yang terjadi berfungsi sebagai katalis, katalis untuk mempercepat reaksi. Dari hasil perhitungan maka didapatkan nilai normalitas dari KMnO4 adalah sebesar 0,7164 N. Pada standarisasi larutan KMnO4 dengan menggunakan larutan standar Na2S2O4 berlangsung reaksi sebagai berikut:

2Na+ + C2O4- + 2H+ H2C2O4 + 2Na+

2MnO4 + 5H2C2O4 + 6H+ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O

2. Penentuan kalsium (Ca2+ ) dalam CaCO­­3

Penentuan kadar Ca2+ dalam CaCO3 dilakukan dengan pembuatan larutan terlebih dahulu. Larutan kemudian dipanaskan untuk menghilangkan adanya ion-ion pengganggu atau pengotor yang dapat mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Kemudian CaCO3 direaksikan dengan ammonium oksalat menurut persamaan reaksi sebagai berikut:

CaCO3 + (NH4)2C2O4 → CaC2O4­­ ↓ + (NH4)2CO3

Penambahan ammonium oksalat ini karena ammonium oksalat digunakan sebagai bahan pengendap kalsium langsung yang memberikan ion C2O42-, karena mengion. Cara ini disebut dengan homogenus presipitasi, yaitu cara pembentukan endapan dengan menambahkan bahan pengendap tidak dalam bentuk jadi, melainkan sebagai suatu senyawa yang dapat menghasilkan pengendapan tersebut. Penambahan ammonium oksalat merupakan penambahan ion sejenis pada larutan, sehingga ia akan memperbesar peluang terbentuknya endapan kalsium oksalat. Penambahan ammonia dengan perbandingan 1:1 digunakan untuk membuat suasana reaksi menjadi lebih alkalis. Hal ini terlihat dari warna larutan yang menjadi kekuningan. Endapan yang terbentuk setelah larutan yang telah dipanaskan didiamkan dipisahkan dari filtratnya. Filtrat yang dipisahkan harus benar-benar bebas dari Ca-oksalat, karena itu endapan diuji dengan ammonium oksalat di mana apabila penambahan ammonium oksalat tidak menyebabkan terbentuknya endapan, maka filtrat bebas dari endapan Ca-oksalat.

Endapan yang diperoleh kemudian dibilas dengan akuades untuk menghilangkan ion oksalat dan kemudian ke dalamnya ditambahkan asam sulfat panas (1:8) untuk memberi suasana asam dan larutan diencerkan dengan air panas sampai 100 ml. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

CaC2O4 + H2SO4 → H2C2O4 + CaSO4

Asam oksalat yang terbentuk inilah yang kemudian bereaksi dengan ion permanganat dari titrasi dengan KMnO4. Titrasi dilakukan sampai warna larutan yang semula bening menjadi berwarna merah muda. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:

2MnO4- + 5H2C2O4 + 6H+→ 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O

Volume titrasi KMnO4 yang digunakan untuk menentukan kadar Ca2+ dalam CaCO3.adalah 1,35 ml. Sehingga dari hasil perhitungan diperoleh kadar Ca2+ sebesar 39,46%.

VI. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:

1. Permanganometri merupakan titrasi oksidasi reduksi dengan mempergunakan larutan baku kalium permanganat (KMnO4).

2. Dari hasil perhitungan maka didapatkan nilai normalitas dari KMnO4 adalah sebesar 0,7164 N.

3. Kadar Ca2+ dalam CaCO3 adalah 39,46%.

4. Tujuan dari pencucian endapan adalah agar larutan induk dan zat pengotor yang melarut pada endapan dapat dihilangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Basset. J etc. 1994. Buku Ajar Vogel, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Day, R. A. Dan Underwood, A. L. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

Svehla, G. 1995. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro. Kalman Media Pustaka. Jakarta.
Sign up

Use your Facebook login and see what your friends are reading and sharing.
Other login options
Login with FacebookSpinner_mac_white
Signup

I don't have a Facebook account
email address (required)
create username (required)
password (required)
Send me the Scribd Newsletter, and occasional account related communications.
Privacy policy Spinner_mac_white
You will receive email notifications regarding your account activity. You can manage these notifications in your account settings. We promise to respect your privacy.
Why Sign up?
Num_1 Discover and connect with people of similar interests.
Num_2 Publish your documents quickly and easily.
Num_3 Share your reading interests on Scribd and social sites.
Social-icons

Already have a Scribd account?
email address or username
password
Spinner_mac_white Trouble logging in?
Login Successful

Now bringing you back...

Spinner_large_mac_white

« Back to Login
Reset your password

Please enter your email address below to reset your password. We will send you an email with instructions on how to continue.

Email address:


You need to provide a login for this account as well.

Login:



Scribd

* Explore
* Community

Transparent
Search Books, Presentations, Business, Academics...

* LoginSpinner_mac_gray
* Sign Up
* |
* Log In


1
First Page
Previous Page
Next Page
/ 15
Zoom Out
Zoom In
Fullscreen
Exit Fullscreen
Select View Mode
View Mode
BookSlideshowScroll
Readcast
Add a Comment
Embed & Share
Reading should be social! Post a message on your social networks to let others know what you're reading. Select the sites below and start sharing.
Transparent
Login to Add a Comment
Share & Embed
Link / URL:
Embed Size & Settings:

* Width: Auto
* Height: (proportional to specified width)
* Start on page:
* Preview View:

More share options
Add to Collections
Auto-hide: on
PTK 1 ± III
PERMANGANOMETRI
I. JUDUL
Titrasi Permanganometri
II. PRINSIP PERCOBAAAN
Reaksi Oksidasi dan Reduksi

III. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Praktikan memahami konsep dasar reaksi oksidasi dan reduksi (redoks)
b. Untuk mengetahui konsentrasi larutan sampel secara oksidimetri\
IV. REAKSI PERCOBAAN
2 KMnO4 + 3 H2SO4 + 5 (COOH)2  2 MnSO4 + K2SO4 + 8 H2O + 10 CO2
V. TEORI

Dari sejarahnya istilah oksidasi diterapkan untuk proses ± proses dimana oksigen diambil oleh suatu zat. Maka reduksi dianggap sebagai proses dimana oksigen diambil dari dalam suatu zat. Kemudian penangkapan hydrogen disebut juga reduksi, sehingga kehilangan hydrogen harus disebut oksidasi. Sekali lagi reaksi ± reaksi lain dimana baik oksigen maupun hydrogen tidak ambil bagian belum dapat dikelompokkan sebagai oksidasi atau reduksi sebelum definisi oksidasi dan reduksi yang paling umum, yang didasarkan pada pelepasan dan pengambilan electron, disusun orang. Sebelum mencobamendefinisikan lebih cermat apa arti istilah ± istilah itu, baiklah diperiksa beberapa reaksi ini
a. Reaksi antara ion besi(III) dan timah(II) menuju terbentuknya besi(II) dan Timah(IV):
2Fe3+ + Sn2+
2Fe2+ + Sn2+

Jika reaksi ini dijalankan dengan hadirnya asam klorida, hilangnya warna kuning ( ciri khas Fe3+) dapat diamati dengan mudah. Dalam reaksi ini Fe3+ dan direduksi menjadi Fe2+ dan Sn2+ dioksidasi menjadi Sn4+. Sebenarnya apa yang telah terjadi adalah warna Sn2+ memberikan electron ± electron pada Fe3+, maka terjadilah serah terima (transfer electron)

b. Jika sepotong besi (misalkan Paku) dibenamkan dalam larutan tembaga sulfat, paku itu akan tersalut logam tembaga yang merah, sementara itu dapatlah dibuktikan adanya besi(II) dalam larutan. Reaksi yang berlangsung adalah :
Fe + Cu2+
Fe2+ + Cu
Dalam hal ini logam besi menyumbangkan electron ± electron kepada ion tembaga(II). Fe
teroksidasi menjadi Fe2+ dan Cu2+ tereduksi menjadi Cu.
c.
Pelarutan zink dalam asam klorida juga merupakan reaksi oksidasi ± reduksi
Zn + 2H+
Zn2 + + H2
Elektron diambil oleh H+ dari dalam Zn2+; atom hydrogen tanpa muatan bergabung menjadi
molekul H2.
d.
Dalam suasana asam, ion bromat mampu mengoksidasi iodide menjadi iod, sementara
dirinya direduksikan menjadi bromida :
BrO3- + 6H+ + 6I-
Br- + 3I2 + 3H2O

Tidak mudah untuk mengikuti serah terima electron dalam hal ini, karena suatu reaksi asam basa (penetralan H+ menjadi H2O) berimpit dengan tahap redoksnya. Namun Nampak bahwa ion iodida kehilangan 6 elektron, yang pada gilirannya diambil oleh sebuah ion bromat tunggal.
e.
Lebih ruwet lagi adalah oksidasi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air oleh
permanganat, yang ia sendiri tereduksi menjadi mangan(II):
2MnO4- + 5H2O2 + 6H+
2Mn2+ + 5O2 + 8H2O
Sepuluh electron disumbangkan oleh lima molekul hydrogen peroksida kepada dua
electron ion permanganat dalam proses ini.
Melihat contoh ± contoh ini dapat ditarik kesimpulan umum dan dapatlah didefinisikan oksidasi
dan reduksi sebagai berikut :
Oksidasi adalah suatu proses yang mengakibatkan hilangnya satu electron atau lebih dari dalam
zat (atom, ion atau molekul). Bila suatu unsur dioksidasi,
Zat pengoksidasi dan zat pereduksi
Oksidator atau zat pengoksidasi adalah zat yang mengoksidasi zat lain. Pada contoh reaksi
diatas, besi(III)oksida merupakan oksidator.
Reduktor atau zat pereduksi adalah zat yang mereduksi zat lain. Dari reaksi di atas, yang
merupakan reduktor adalah karbon monooksida.
Jadi dapat disimpulkan:
y
oksidator adalah yang memberi oksigen kepada zat lain,
y
reduktor adalah yang mengambil oksigen dari zat lain

Permanganometri adalah titrasi yang didasarkan pada reaksi redoks. Dalam reaksi ini, ion MnO4- bertindak sebagai oksidator. Ion MnO4- akan berubah menjadi ion Mn2+ dalam suasana asam. Teknik titrasi ini biasa digunakan untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu sample.
Larutan KMnO4

Pada permanganometri, titran yang digunakan adalah kalium permanganat. Kalium permanganat mudah diperoleh dan tidak memerlukan indikator kecuali digunakan larutan yang sangat encer serta telah digunakan secara luas sebagai pereaksi oksidasi selama seratus tahun lebih. Setetes permanganat memberikan suatu warna merah muda yang jelas kepada volume larutan dalam suatu titrasi. Warna ini digunakan untuk menunjukkan kelebihan pereaksi.

Kalium Permanganat distandarisasikan dengan menggunakan natrium oksalat atau sebagai arsen (III) oksida standar-standar primer. Reaksi yang terjadi pada proses pembakuan kalium permanganat menggunakan natrium oksalat adalah:
y
5C2O4- + 2MnO4- + 16H+  10CO2 + 2Mn2+ + 8H2O
Akhir titrasi ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan kelebihan
permanganat.
Oksidasi dan Reduksi
a. Bilangan oksidasi

Bilangan oksidasi adalah muatan formal atom dalam suatu molekul atau dalam ion yang dialokasikan sedemikian sehingga atom yang ke-elektronegativannya lebih rendah mempunyai muatan positif. Karena muatan listrik tidak berbeda dalam hal molekul yang terdiri atas atom yang sama, bilangan oksidasi atom adalah kuosien muatan listrik netto dibagi jumlah atom. Dalam kasus ion atau molekul mengandung atom yang berbeda, atom dengan ke- elektronegativan lebih besar dapat dianggap anion dan yang lebih kecil dianggap kation. Misalnya, nitrogen berbilangan oksidasi 0 dalam N2; oksigen berbilangan oksidasi -1 dalam O22-; dalam NO2nitrogen +4 dan oxygen -2; tetapi dalam NH3 nitrogen -3 danhidrogen +1. Jadi, bilangan oksidasi dapat berbeda untuk atom yang sama yang digabungkan dengan pasangan yang berbeda dan atom dikatakan memiliki muatan formal yang sama nilainya dengan bilangan oksidasinya. Walaupun harga nilai muatan formal ini tidak mengungkapkan muatan sebenarnya, namun nilai ini sangat memudahkan untuk untuk menghitung elektron valensi dan dalam menangani reaksi redoks.
b. Reaksi redoks

Awalnya, oksidasi berarti pembentukan oksida dari unsurnya atau pembentukan senyawa dengan mereaksikannya dengan oksigen, dan reduksi adalah kebalikan oksidasi. Definisi reduksi saat ini adalah reaksi yang menangkap elektron, dan oksidasi adalah reaksi yang membebaskan elektron.

Oleh karena itu, suatu pereaksi yang memberikan elektron disebut reduktor dan yang menangkap elektron oksidator. Akibat reaksi redoks, reduktor mengalami oksidasi dan oksidator mengalami reduksi. Contohnya, dalam reaksi antara logam molibdenum dan gas khlor membentuk molibdenum pentakhlorida,
2 Mo + 5 Cl2  Mo2Cl10
molibdenum adalah reduktor dan berubah bilangan oksidasinya dari 0 menjadi +5 dan khlor
adalah oksidator dan berubah bilangan oksidasinya dari 0 ke -1.

Bilangan oksidasi logam dalam senyawa logam transisi dapat bervariasi dari rendah ke tinggi. Bilangan oksidasi ini dapat berubah dengan reaksi redoks. Akibat hal ini, jarak ikatan dan sudut ikatan antara logam dan unsur yang terkoordinasi, atau antar logam, berubah dan pada saat tertentu keseluruhan struktur kompleks dapat terdistorsi secara dramatik atau bahkan senyawanya dapat terdekomposisi.

Reaksi senyawa logam transisi dengan berbagai bahan oksidator atau reduktor juga sangat penting dari sudut pandang sintesis. Khususnya, reaksi reduksi digunakan dalam preparasi senyawa organologam, misalnya senyawa kluster atau karbonil logam.

Sementara itu, studi transfer elektron antar kompleks, khususnya reaksi redoks senyawa kompleks logam transisi telah berkembang. Taube mendapat hadiah Nobel (1983) untuk studi reaksi transfer elektron dalam kompleks logam transisi dan mengklasifikasikan reaksi ini dalam dua mekanisme. Mekanisme transfer elektron dengan ligan jembatan digunakan bersama antara dua logam disebut denganmekanisme koordinasi dala m, dan mekanisme reaksi yang melibatkan transfer langsung antar logam tanpa ligan jembatan disebutmekanisme koordinasi
luar.
Mekanisme koordinasi dalambila [CoCl(NH3)5]2+ direduksi dengan [Cr(OH2)6]2+, suatu

kompleks senyawa antara, [(NH3)5Co-Cl-Cr(OH2)5]4+, terbentuk dengan atom khlor membentuk jembatan antara kobal dan khromium. Sebagai akibat transfer elektron antara khromium ke kobalmelalui khlor, terbentuk [Co(NH3)5Cl]+, dengan kobal direduksi dari trivalen menjadi divalen, dan [Cr(OH2)6]3+, dengan khromium dioksidasi dari divalen menjadi trivalen. Reaksi seperti ini adalah jenis reaksi redoks melalui mekanisme koordinasi dalam. Anion selain halogen yang cocok untuk pembentukan jembatan semacam ini adalah SCN-, N3-, CN-,dsb.
Mekanisme koordinasi luar. Bila [Fe(phen)3]3+ (phen adalah ortofenantrolin) direduksi dengan

[Fe(CN)6]4- , tidak ada jembatan ligan antar logam dan elektron berpindah dari HOMO Fe(II) ke LUMO Fe(III) dalam waktu yang sangat singkat dan kontak langsung antar dua kompleks. Akibat transfer elektron ini, terbentuk [Fe(phen)3]2+ dan [Fe(CN)6]3-. Reaksi seperti ini adalah reaksi redoks melalui mekanisme koordinasi luar, dan karakteristik sistem kompleks yang memiliki laju substitusi ligan yang sangat lambat dibandingkan dengan laju transfer elektron, khususnya dalam sistem yang memiliki ligan yang sama tetapi bilangan oksidasi yang berbeda, [Fe(CN)6]3- dan [Fe(CN)6]4- yang memiliki laju transfer elektron yang besar.
permanganometri

Reads:
590
Uploaded:
03/18/2010
Category:
School Work > Essays & Theses
Rated:
599dd73ebb
ademaruli
Reading just got better!

Welcome to Scribd's new HTML5 reading experience.

* Learn more
* Change your reading preferences

Share & Embed
Link / URL:
Embed Size & Settings:

* Width: Auto
* Height: (proportional to specified width)
* Start on page:
* Preview View:

More share options
Related

1.
34 p.

Makalah Kimia Reaksi Redoks

Reads: 714
42 p.

Laporan Kimia Dasar I

Reads: 11776
12 p.

k-4

Reads: 272
2.
286 p.

Kelas11 Sma Kimia Eko Cahyono

Reads: 358
219 p.

Kelas X SMK Kimia Untuk Smk Ratna-...

Reads: 6623
7 p.

Soal Ujian Mid Semester Genap Kela...

Reads: 146
3.
15 p.

Permanganometri

Reads: 2673
12 p.

Khrom

Reads: 530
4 p.

Kimia 1982

Reads: 735
4.
6 p.

Luf

Reads: 483
7 p.

Soal Ulum Kelas 3 Reg Des 06

Reads: 3317
6 p.

Soal-Soal Kimia 1994

Reads: 76
5.
207 p.

Kelas XI Smk Kimia Kesehatan Zulfi...

Reads: 7959
9 p.

soal osn kimia 2006

Reads: 96
219 p.

Bahan Kimdas

Reads: 309
6.
219 p.

kimia dasar

Reads: 1478
1 p.

LID:BWG - VOR/DME RWY 21 (1006)

Reads: 0
1 p.

LID:MCI - RNAV (RNP) Z RWY 27 (100...

Reads: 0
7.
1 p.

LID:GPI - RNAV (RNP) Y RWY 02 (100...

Reads: 0
1 p.

LID:FCI - AFD (03JUN2010)

Reads: 0
4 p.

Bachelorette Party Game and Activi...

Reads: 0
8.
4 p.

ant-energy

Reads: 0
4 p.

computing-memory

Reads: 0
1 p.

Buy Order Purchase Tobramycin-And-...

Reads: 0
9.
3 p.

CREW: U.S. Department of Homeland ...

Reads: 0

More from this user

1.
13 p.

VISKOSITAS

From: ademaruli

Reads: 120
25 p.

KINETIKA REAKSI

From: ademaruli

Reads: 80
15 p.

permanganometri

From: ademaruli

Reads: 618
2.
22 p.

PTK 1

From: ademaruli

Reads: 215
13 p.

KEFIR

From: ademaruli

Reads: 249

Login to Add a Scribble
Fachry Nge- Kamtizz
fkamtizz read this 1 day agoLearn more about Readcast.
muhammadabdullahmot
muhammadabdullahmot read this 3 days agoLearn more about Readcast.
Dianti 'Dianti' Dianti
dianti sasmita read this 4 days agoLearn more about Readcast.
john_smith00
john_smith00 read this 4 days agoLearn more about Readcast.
Print this document
High Quality

Open the downloaded document, and select print from the file menu (PDF reader required).
Browser Printing

Coming soon!
Print this document
High Quality

Open the downloaded document, and select print from the file menu (PDF reader required).
Browser Printing

Coming soon!
Your download will begin shortly...
But first, we need a bit more information. Import more of your profile information from Facebook to help use find more content that you'll be interested in and build your social network on and off Scribd.
No, thanks
Your download will begin shortly...
But first, we need a bit more information. Import more of your profile information from Facebook to help use find more content that you'll be interested in and build your social network on and off Scribd.
No, thanks
Transparent
Search Books, Presentations, Business, Academics...
Scribd

* About
* Press
* Jobs
* Contact
* Blog
* Scribd Store

Legal

* Terms - General
* Terms - API
* Terms - Privacy
* Copyright

Help & Tools

* Getting Started
* Community Guidelines
* Support & FAQ
* Web Stuff

Partners

* Partners / Publishers
* Branded Reader
* Developers / API

Subscribe to Us

* On Scribd
* On Twitter
* On Facebook

Enter your email address:

or Spinner_mac_white
What's New

* We have updated our Terms of Service
* Branded Reader
* Multi-file Uploader

scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd. scribd.

Minggu, 23 Mei 2010

Scribd

* Explore
* Community

Transparent
Search Books, Presentations, Business, Academics...

*
* hlestyana
o My Home
o View Public Profile
o My Documents
o My Collections
o Messages
o Settings
o Help
o Log Out


1
Top
Previous Page
Next Page
/ 14
Zoom Out
Zoom In
Fullscreen
Exit Fullscreen
Select View Mode
View Mode
BookSlideshowScroll
Readcast
Add a Comment
Embed & Share
Reading should be social! Post a message on your social networks to let others know what you're reading. Select the sites below and start sharing.
Check_27x27Transparent
Check_27x27Transparent
Check_27x27TransparentLink account
Transparent

Readcast Complete!

Click 'send' to Readcast!
edit preferences
Set your preferences for next time... Choose 'auto' to readcast without being prompted.
hlestyana
Link account
AdvancedCancel
Add a Comment
View commentsSpinner_24x24
Share & Embed
Link / URL:
Embed Size & Settings:

* Width: Auto
* Height: (proportional to specified width)
* Start on page:
* Preview View:

More share options
Add to Collections
Auto-hide




PENDAHULUAN
A. MINERAL

Setiap orang memerlukan berbagai zat gizi, baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Anak-anak sangat membutuhkan nutrisi untuk perkembangannya sedang orang dewasa membutuhkannya untuk menjaga tubuh tetap sehat. Zat gizi adalah bahan-bahan kimia dalam makanan yang memberikan energi bagi tubuh. Zat gizi dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu makronutrisi dan mikronutrisi. Makronutrisi terdiri dari protein, lemak, karbohidrat dan beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh setiap hari dalam jumlah yang besar. Mikronutrisi adalah nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah sangat sedikit (hanya dalam ukuran miligram sampai mikrogram), seperti vitamin dan mineral (Anonim, 2009).

Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memilili unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologis. Istilahmineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi (Anonim, 2008). Beberapa mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang banyak seperti kalsium, fosfat, natrium, klorida, magnesium dan kalium, yakni sekitar (1- 2 gram/hari).

Stabilitas mineral selama proses dan penyimpanan ternyata mineral lebih resistan dalam proses pabrik daripada vitamin. Factor-kaktor yang merugikan: panas, udara, cahaya, kelembaban (untuk tembaga, besi, dan seng).

Bioavailabilitas dari mineral yaitu tingkat yang menunjukkan jumlah pencernaan nutrisi yang diabsorbsi dan tersedia untuk tubuh disebut bioaviabilitas. Bioavailabilitas mineral dipengaruhi oleh:
- Elemen di dalam makanan yang dapat secara kimia mengikat mineral (contoh:
oksalat pada baying).
- Bentuk kimia mineral (contoh: sulfat besi lebih bio-aviabel daripada besi
dasar).

- Keberadaan vitamin mempertinggi bioavailabilitas mineral (contoh: vitamin C meningkatkan absorbsi besi, vitamin D mempertinggi absorbsi kalsium, fosfor, dan magnesium).
- Bentuk mineral dari sumber hewani lebih mudah diabsorbsi daripada mineral
yang berasal dari tumbuhan (tumbuhan mengandung ikatan sepertiphytates).

Mineral dikelompokkan atas makromineral dan mikromineral (traceminerals). Makromineral adalah mineral yang ditemukan dalam jumlah besar di dalam tubuh. Kalsium dan fosfor adalah dua dari makro-mineral yang kita perlukan. Trace mineral ditemukan dalam jumlah kecil di tubuh kita dan sedikit diperlukan. Kita perlu memasukkan 9 trace mineral, yang mencakup besi dan seng.
Berikut ini tabel yang menunjukkan 16 mineral yang kita perlukan.
Lalu apa yang dilakukan mineral di dalam tubuh. Mineral bekerja melalui
dua jalan di dalam tubuh.
1. Mineral menyongkong sel dan struktur tubuh.
Sebagai contoh, kalsium dan fosfor membantu menguatkan tulang dan besi
sebagai bagian penting dalam sel darah merah.
2. Mineral juga berperan untuk mengatur banyak proses dalam tubuh kita.
Sodium dan potasium sangat penting bagi fungsi sistem nerves (nervous
system). Krom membantu menjaga kadar glukosa darah agar tetap normal.
Trace mineral selenium bekerja dengan vitamin E sebagai antioksidan: bebarapa
menjaga sel dari kerusakan yang ditimbulkan oksigen.
B. KALSIUM

Kalsium adalah mineral yang amat penting bagi manusia, antara lain bagi metabolisme tubuh, penghubung antar saraf, kerja jantung, dan pergerakan otot, daya tahan tubuh, dan mempertahankan struktur normal sel.

Kalsium berada di tulang dan gigi sebanyak 99%, sedangkan 1% sisanya bersirkulasi dalam darah dan sangat penting untuk kehidupan dan kesehatan. 1% keberadaan kalsium dalam darah merupakan jumlah yang sangat kecil. Dari 1% itu kalsium didistribusikan ke organ-organ lainnya dalam tubuh kita, seperti jantung, paru-paru, liver, usus, otak dan lainnya. Ketika 1% kalsium yang bersirkulasi dalam darah itu habis, maka ia mengambil kalsium dari tulang. Kalau pemenuhan kalsium dalam tubuh kita diabaikan alias tidak terpenuhi, maka lama kelamaan kadar kalsium dalam tulang dan gigi menyusut, hingga terjadilah yang namanya osteoporosis (keropos tulang). Akibat kekurangan asupan kalsium tidak hanya osteoporosis, tetapi lebih mencakup pada seluruh organ tubuh kita, hingga menimbulkan banyak sekali penyakit, antara lain: Hipertensi, stoke, jantung koroner, diabetes, pengapuran tulang, dll.

Kalsium juga bisa membantu pembakaran lemak. Bahwa jika seseorang kurang mengkonsumsi kalsium maka tubuhnya akan menghasilkan calcitriol, yaitu hormon yang memperlambat proses pemecahan lemak di dalam tubuh. Sehingga dengan adanya kalsium dapat membantu pemecahan lemak sehingga tidak menyebabkan kegemukan. Kalsium juga mengurangi risiko beberapa jenis kanker usus besar. Penurunan risiko ini terjadi karena kalsium mampu mengikat lemak yang ada di saluran pencernaan. Sehingga kita tidak akan mendapat efek buruk dari lemak yang menumpuk di usus besar.

Sumber kalsium terbagi dua, yaitu hewani dan nabati. Bahan makanan hewani yang mengandung kalsium antara lain adalah ikan, udang,susu, kuning telur, dan daging sapi. Akan tetapi jika dikonsumsi berlebihan bahan hewani ini, terutama daging sapi, bisa menghambat penyerapan kalsium, karena kadar proteinnya tinggi. Kandungan proteinnya yang tinggi akan meningkatkan

keasaman (pH) darah. Guna menjaga agar keasaman darah tetap normal, tubuh terpaksa menarik deposit kalsium (yang bersifat basa) dari tulang, sehingga kepadatan tulang berkurang. Karena itu, sekalipun kaya kalsium, makanan hewani harus dikonsumsi secukupnya saja. Jika berlebihan, justru dapat menggerogoti tabungan kalsium dan mempermudah terjadinya keropos tulang. Sedangkan bahan makanan yang mengandung kalsium nabati bisa diperoleh dari sayuran daun hijau seperti sawi, bayam, brokoli,daun pepaya,daun singkong, daun labu. Selain itu biji-bijian (kenari, wijen, almond) dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (kedelai, kacang merah, kacang polo, tempe, tahu) (Anonim, 2007).
Lantas kalsium bagaimana yang baik?

Kalsium alami organik. Bahan utamanya dari tulang sumsum sapi segar,
menggunakan teknologi ekstraksi kalsium organik yang modern.


Kadar kalsiumnya tinggi
Mencapai 4.000 mg/100g atau 40 kali lipat kandungan kalsium dalam susu
sapi.


Daya serap tinggi
Diakui sebagai kalsium dengan kadar penyerapan tertinggi (95%) dan
sisanya 5% larut oleh air.


Mengandung nutrisi yang lengkap
Selain mengandung bioorganik, kalsium juga mengandung fosfat, protein,
asam amino, vitamin, dan mikro molekul substance.

Adanya kandungan kalsium dalam bahan makanan tersebut maka perlu diketahui mengenai stabilitas kalsium selama proses pengolahan bahan pangan. Untuk itu maka akan dibahas jurnal penelitian tentang “Pengaruh Pemanasan Terhadap Desorpsi Kalsium dari Blondo-Ca”.
PENGARUH PEMANASAN TERHADAP DESORPSI KALSIUM DARI
BLONDO-CA

Blondo adalah protein kelapa yang berkualitas tinggi yang mengandung asam amino esensial dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan atau alternatif makanan bergizi tinggi serta harganya relatif lebih murah. Blondo dapat diperoleh sebagai hasil samping pembuatan minyak kelapa dengan proses basah yakni proses ekstraksi minyak kelapa dari bahan santan kelapa. Proses ekstraksi teknik basah ini ini cukup bervariasi antara lain proses pengasaman, enzimatik, pancingan, mekanik, thermal dan lain sebagainya. Metode pancingan merupakan suatu metoda yang banyak disukai khususnya dengan tujuan .menghasilkan minyak kelapa virgin (virgin coconut oil, VCO), yakni minyak yang diolah tanpa perlakuan panas berlebihan atau tanpa penggunaan bahan kimia tambahan. Proses ini dilakukan hanya dengan menempatkan sejumlah minyak pemancing di atas permukaan krim santan pada perbandingan volume 1:3. Blondo dari hasil samping pembuatan minyak kelapa dengan metode pancingan memiliki kualitas baik sebagai sumber bahan pangan dengan pertimbangan blondo yang diperoleh terbebas dari penambahan zat-zat lain dari luar serta tidak menghasilkan perubahan karakteriisik (warna dan bau) yang berarti.

Telah banyak dilakukan pemanfaatan blondo sebagai bahan makanan berkadar protein tinggi. Dalam makalah ini dibahas jurnal tentang pemanfaatan blondo sebagai bahan makanan yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kalsium (Ca). Akan tetapi jumlah Ca alami pada blondo relatif masih rendah dan perlu diperkaya melalui penambahan Ca dari luar. Kalsium merupakan logam yang sangat elektropositif dan cenderung berikatan ionik. Kecenderungan berikatan ionik ini menyebabkan kalsium sulit membentuk senyawa kompleks. Umumnya logam alkali dan alkali tanah berikatan ionik sebagai akibat dari gaya elektrostatik. Namun ditinjau dari sifat logamnya maka kalsium masih mempunyai kemampuan untuk dapat membentuk senyawa kompleks. Sebagai mineral yang diperlukan dalam proses pertumbuhan manusia, maka kalsium erat hubungannya dengan protein. Apabila ditinjau dari struktur umum protein penyusun pada blondo, maka protein memiliki dua buah gugus yang cukup reaktif

untuk berikatan dengan Ca(II) yaitu gugus -COO dan -NH3+. Telah dilakukan penelitian mengenai interaksi Ca(II) dengan blondo dari hasil samping pembuatan minyak kelapa dengan metode penggaraman dan pengasaman. Penelitian tersebut menguraikan analisis adsorpsi dan kuat ikatan antara blondo dengan Ca(II) dengan cara memvariasi jenis pelarut untuk melepaskan Ca(II) yang terikat pada blondo.Jurnal dalam makalah ini merupakan lanjutan dari penelitian tersebut,

maka pada penelitian ini perlu dikaji kekuatan ikatan antara kalsium dengan blondo akibat perlakuan pemanasan. Hal ini sangat perlu dilakukan karena sebagian besar produk makanan yang mengandung kalsium tinggi umumnya tidak tahan terhadap pemanasan, dan jika dilakukan pemanasan maka kalsium diduga akan terdesorpsi kembali. Jika kalsium terlepas menjadi unsur bebas yakni Ca(II) maka penyerapan kalsium oleh tubuh tidak efektif. Selain itu, apabila tubuh mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium dalam bentuk Ca(II) maka kalsium akan melekat langsung ke tulang sehingga akan mempercepat proses kekeroposan tulang. Dengan demikian dari perlakuan pemanasan ini akan diketahui apakah kuat ikatan antara Ca(II) dengan blondo kuat atau lemah. Hal ini dapat dilihat dari konsentrasi Ca(II) yang terdesorpsi pada pelarutnya.
JURNAL PENELITIAN
Judul
Judul penelitiannya adalah “Pengaruh Pemanasan Terhadap Desorpsi Kalsium dari
Blondo-Ca”
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mernpelajari fenomena adsorpsi kalsium yang
mungkin terjadi akibat pemanasan pada variasi temperatur.
Metode Penelitian
Bahan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan buah kelapa yang dipilih secara acak dan diperoleh dari pasar tradisional dengan kriteria kelapa yang berumur tua. Bahan untuk preparasi dan analisis produk terdiri dari CaCl2.2H2O sebagai kalsium yang diinteraksikan pada blondo, CaCO3 sebagai bahan untuk membuat larutan standar kalsium, HCl pekat dan aquades.
Alat Penelitian

Peralatan utama yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari mesin pemarut kelapa, penyaring santan kelapa, pengaduk magnet/hot plate, alat-alat gelas, kertas saring, alat sentrifugasi. Untuk analisis digunakan instrumentasi spektroskopi serapan atom (Perkin Elmer3110).
Prosedur Penelitian
Proses Pembuatan Blondo

Beberapa butir kelapa diparut dan diperas santannya dengan menggunakan air, kemudian didiamkan selama ± 2 jam sehingga terpisah menjadi 2 lapisan yang disebut skim (lapisan bawah) dan krim (lapisan atas). Lapisan skim dibuang, sedangkan lapisan krim ditambah dengan minyak kelapa dengan perbandingan volume 3 : 1 dan diaduk hingga merata. Sistem didiamkan selama satu malam dan akan menjadi tiga lapisan. Lapisan di bawah adalah limbah air dan dibuang, sedangkan dua lapisan yang di atas dipisahkan dengan jalan disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 15 menit. Dari hasil pemisahan sentrifugasi akan diperoleh minyak dan blondo. Selanjutnya blondo dicuci dengan air panas dan disaring. Blondo yang sudah dicuci kemudian dijemur hingga kering.
Pembuatan Larutan Kalsium

CaCl2.2H2O ditimbang sejumlah 3,6696 g, kemudian diencerkan dengan aquades sebanyak 1000 ml maka diperoleh larutan kalsium dengan konsentrasi 1000 mg/L. Selanjutnya dibuat beberapa larutan kalsium dengan konsentrasi berturut-turut 100,200,300,400 dan 500 mg/L.
Pembuatan Larutan Standar Kalsium
CaCO3 ditimbang sejumlah 2,4970 g, kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
1000 ml dan ditambahkan dengan larutan HCl pekat sedikit demi sedikit hingga

larut. Aquades selanjutnya ditambahkan sampai mencapai 1000 ml. Larutan standar kemudian dibuat menjadi beberapa larutan dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8 dan 10 mg/L. Masing-masing larutan dianalisis dengan alat SSA dan kemudian ditentukan kurva standar antara intensitas serapan lawan konsentrasi.
Kajian Adsorpsi Ca(II) pada Blondo
Dua gram blondo kering diinteraksikan dengan 100 mL larutan Ca(II) 100 mg/L

dalam wadahbeaker dan ditutup. Campuran diaduk dengan pengaduk magnet selama 15 menit dan didiamkan selama satu malam. Setelah didiamkan satu malam, kemudian disaring. Filtrat yang diperoleh dianalisis dengan SSA. Perlakuan yang sama diulang dengan menggunakan larutan Ca(II): 200, 300, 400 dan 500 mg/L.
Kajian Desorpsi Ca(II) dari Blondo dengan Pemanasan

Setiap blondo-Ca hasil dari penyaringan proses di atas ditambah dengan 500 ml akuades (sebagai larutan sampel). Larutan tersebut diambil masing-masing sebanyak 10 ml dan disaring. Hasil penyaringan diuji kadar Ca(II) dengan SSA sebagai titik awal dan sisa larutan sampel dipanaskan denganhot
plate/stirrerdengan tegangan 6 volt. Setiap kenaikan temperatur sebesar 100C

dilakukan pencatatan waktu pemanasan, selanjutnya diambil sampel sebanyak 10ml untuk disaring dan ditentukan kadar Ca(II). Proses dilakukan sampai temperature mendekati titik didih air. Filtrat hasil dari pemanasan diukur kadar kalsium yang terdesorpsi dengan SSA. Selanjutnya dengan memplotkan adsorbansi yang diperoleh ke kurva standar, maka akan diketahui konsentrasi dari kalsium yang terdesorpsi.
Hasil dan Pembahasan
Hasil lnteraksi Ca(II) pada Blando

Penambahan kalsium pada blondo yang dilakukan pada penelitian ini sejumlah 2g blondo untuk diinteraksikan dengan larutan Ca(II). Konsentrasi Ca(II) yang digunakan adalah 100, 200, 300, 400 dan 500 mg/L. Hasil analisis pengamatan adsorpsi Ca(II) yang diperoleh pada penelitian ini disajikan pada
Gambar 1. Grafik tersebut menggambarkan pengaruh konsentrasi awal Ca(II)
terhadap berat Ca(II) yang teradsorpsi pada blondo.

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa konsentrasi Ca(II) yang terikat pada blondo meningkat dengan bertambahnya konsentrasi awal Ca(II). Nilai optimum dari jumlah adsorpsi konsentrasi Ca(II) pada penelitian ini belum dapat ditentukan karena pada penelitian ini hanya menggunakan lima variasi konsentrasi Ca(II). Dari lima variasi konsentrasi Ca(II) tersebut belum ada nilai optimum adsorpsi berat Ca(II) pada blondo tetapi dapat dilihat bahwa kadar Ca(II) yang teradsorpsi dari konsentrasi awal Ca(II) 100-400mg/L berkisar antara 40- 50% sedangkan untuk konsentrasi awal Ca(lI) 500 mg/L yang teradsorpsi pada blondo hanya 35,5 %. Hal ini menunjukkan bahwa dengan bertambahnya konsentrasi awal kalsium tidak berpengaruh lagi terhadap Kadar Ca(II) yang teradsorpsi pada blondo.
Kajian Desorpsi Ca(II) dari Blondo-Ca
a. Penentuan desorpsi berat Ca(II) dari blondo-Ca

Untuk mengembangkan pemanfaatan blondo-Ca lebih lanjut maka perlu dilakukan pengujian terhadap kekuatan ikatan antara Ca(II) pada blondo. Untuk mengetahui kekuatan ikatan Ca(II) pada blondo maka dipelajari
Makalah Mineral

mineral-mineral
Reads:
3,654
Uploaded:
09/17/2009
Category:
Books - Non-fiction > Travel
Rated:
Report this document?

Please tell us reason(s) for reporting this document

Spam or junk

Porn adult content

Hateful or offensive

If you are the copyright owner of this document and want to report it, please follow these directions to submit a copyright infringement notice.

Cancel
Cda8b67a2a
thebara007
Reading just got better!

You're getting a sneak peak at Scribd's new HTML reading experience. Learn more about the future of reading.

* See this document in Flash mode
* Change your reading preferences

Share & Embed
Link / URL:
Embed Size & Settings:

* Width: Auto
* Height: (proportional to specified width)
* Start on page:
* Preview View:

More share options
Related

1.
3 p.

Defisiensi n Tinkat Kecukupan Calc

Reads: 0
2 p.

Hub Kalsium Dan Kepadatan

Reads: 0
5 p.

Penuhi Kalsium Dari Berbagai Sumbe...

Reads: 0
2.
3 p.

mmt titik kritis

Reads: 0
7 p.

lansia

Reads: 0
49 p.

cdk_018_darah

Reads: 7492
3.
139 p.

Panduan Geoteknik 1

Reads: 7493
11 p.

Karya Tulis : Suplemen Kalsium

Reads: 507
61 p.

Cdk 044 Akupunktur

Reads: 5622
4.
61 p.

Cdk 055 Malaria (II)

Reads: 6460
11 p.

Pence Mar An Air

Reads: 408
238 p.

Kelas X SMK Kimia-Industri Suparni

Reads: 4296
5.
11 p.

Pencemaran air

Reads: 27261
16 p.

ZON SAM08 K.2

Reads: 814
77 p.

Cdk 045 Penyakit Menular

Reads: 6534
6.
26 p.

kel.6 hiperparatiroid

Reads: 246
65 p.

cdk_102_kardiovaskular

Reads: 1672
37 p.

Cdk 011 Ekologi & Kesehatan

Reads: 6759
7.
16 p.

Laporan Praktikum Laboratorium Lin...

Reads: 399
30 p.

DARPA CognitiveResearch GMU

Reads: 0
23 p.

Bridgewater Principles

Reads: 0
8.
2 p.

Untitled

Reads: 0
9 p.

Earn From Home

Reads: 0
27 p.

Stoichiometry

Reads: 0
9.
4 p.

Household Questionare 1

Reads: 0

More from this user

1.
14 p.

Makalah Mineral

From: thebara007

Reads: 3,639

Add a Comment
Spinner_trans_gray
libasa
libasa read this about 11 hours agoLearn more about Readcast.
esafi_e read this 1 day agoLearn more about Readcast.
laksonow read this 4 days agoLearn more about Readcast.
nengyanhie
nengyanhie read this 5 days agoLearn more about Readcast.
mas adem
mas adem read this 05 / 13 / 2010Learn more about Readcast.
luma_yanti read this 05 / 12 / 2010Learn more about Readcast.
array78
array78 read this 05 / 10 / 2010Learn more about Readcast.

smanalu left a comment

makalah mineral

04 / 22 / 2010
ReplySpinner_mac_white
Report

smanalu left a comment

makalah mineral

04 / 22 / 2010
ReplySpinner_mac_white
Report
Print this document
High Quality

Open the downloaded document, and select print from the file menu (PDF reader required).
Browser Printing

Coming soon!
Print this document
High Quality

Open the downloaded document, and select print from the file menu (PDF reader required).
Browser Printing

Coming soon!
Add this document to your Collections
Transparent
Name:
Description:
Collection Type:
public locked: only you can add to this collection, but others can view it
public moderated: others can add to this collection, but you approve or reject additions
private: only you can add to this collection, and only you will be able to view it
Cancel
Finished? Back to Document
Add this document to your Collections
Transparent
Name:
Description:
Collection Type:
public locked: only you can add to this collection, but others can view it
public moderated: others can add to this collection, but you approve or reject additions
private: only you can add to this collection, and only you will be able to view it
Cancel
Finished? Back to Document
Transparent
Search Books, Presentations, Business, Academics...
Scribd

* About
* Press
* Jobs
* Contact
* Blog
* Scribd Store

Legal

* Terms - General
* Terms - API
* Terms - Privacy
* Copyright

Help & Tools

* Getting Started
* Community Guidelines
* Support & FAQ
* Web Stuff

Partners

* Partners / Publishers
* Branded Reader
* Developers / API

Subscribe to Us

* On Scribd
* On Twitter
* On Facebook

Enter your email address:

or Spinner_mac_white
What's New

* We have updated our Terms of Service
* Branded Reader
* Multi-file Uploader
Forgot Password? | Register

* Home
o News and Info
o Press Release
o Events Schedule
* About
o Discography
o Truth Cry and Lie
o Don't Make Me Sad
* Extended
o Letto dan Turnamen Sepakbola
o Letto Sebagai Inspirasi
o Ringback Tone
o Video
* Community
o Idea and Opinion
o Blog
o Forum
* Photo
* Merch
* Wiki

Contact | Archive

Skip to content

* Board index ‹ Now U Know ‹ Kesehatan ‹ Kesehatan Gigi
* Change font size
* Print view

* Advanced search
* FAQ

Dental Public Health (kesehatan gigi masyarakat)
Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi....

Moderator: Charter Member
Post a reply
12 posts • Page 1 of 1
Dental Public Health (kesehatan gigi masyarakat)

Postby cici on 09 Dec 2007 12:42
Thread ini tentang kesehatan gigi masyarakat, bagaimana kesadaran tiap individu sangat penting utk kesehatannya, tidak bergantung pada perawatan medis.
Saya berharap thread ini bisa menjadi tempat utk bertukar pikiran atau diskusi.
Sengaja saya bedakan utk tiap bagian, agar nantinya diskusinya tidak tumpang tindih.
Semoga thread i bisa berguna utk kita semua,amiin
and we know that suffering is so much better

User avatar
cici
Charter Member
Charter Member

Posts: 911
Joined: 29 Sep 2007 14:16
Location: indonesia

* YIM

Top
Kesehatan gigi masyarakat

Postby cici on 14 Dec 2007 13:43
Kesehatan gigi masyarakat meliputi empat tindakan :
1.Tindakan promotif (yaitu dengan cara memberikan pengertian tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi, melalui penyuluhan ke sekolah2, dll)
2.Tindakan preventif (yaitu pencegahan terhadap timbulnya penyakit dalam kesehatan gigi dan pencegahan agar penyakit tidak menjadi lebih parah maupun menular,misalnya melalui pemberian tablet fluor maupun kalsium, melapisi gigi dengan fluoride agar gigi lebih tahan terhadap kerusakan, dll)
3.Tindakan kuratif (yaitu melakukan perawatan terhadap gigi dan jaringan sekitarnya yg mengalami kerusakan akibat penyakit, trauma dll misalnya perawatan thd gigi berlubang, perawatan thd gigi patah, bibir sariawan, membersihkan karang gigi, dll)
4.Tindakan rehabilitatif(yaitu tindakan untuk memperbaiki dan pemeliharaan terhadap kesehatan gigi)

Tindakan yg tersebut di atas sudah dilakukan dalam ruang lingkup wilayah kerja puskesmas maupun tempat praktek.
Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan dalam kesehatan gigi. Karena itu tindakan promotif harus selalu dilakukan.
and we know that suffering is so much better

User avatar
cici
Charter Member
Charter Member

Posts: 911
Joined: 29 Sep 2007 14:16
Location: indonesia

* YIM

Top
Re: Dental Public Health (kesehatan gigi masyarakat)

Postby yuLLi on 23 Jan 2008 20:44
wah, bagus....bagus...mbk
gini mbk da mo ta tanyain, gmna biar adek2 kecil mw menyikat gigi yang bnar?
soalna yang biasa dilakukan adek2 tu sikat gigina yang disikat gigi depan ja
srek....srek...srek...slese ;D
truz knapa adek2 kecil tu suka 'bugis' (lubang pada bag dpn gigi), apa makanan maniz bisa membuat gigi bugis
tapi knapa walopun sama2 suka makan permen da adek yang satu bugis tapi yang satu gag

tengkiu ya mbak
;)

User avatar
yuLLi
Ketua RT

Posts: 139
Joined: 05 Dec 2007 14:44
Location: surabaya

* YIM

Top
Re: Dental Public Health (kesehatan gigi masyarakat)

Postby cici on 24 Jan 2008 14:03
agar anak2 bisa menyikat gigi dengan benar, maka perlu diberikan contoh berupa model gigi dan melakukan tehnik penyikatan gigi pada model tersebut.tak lupa kita kadang harus ikut memegang tangan anak dan memberi contoh langsung gerakan sikat gigi pada anak.
jika sedang memberi instruksi gerakan sikat gigi, kalo bisa dilakukan didepan cermin, sehingga anak bisa langsung melihat cara menyikat giginya tidak hanya merasakannya.
untuk mengetes bersih tidaknya, ada bahan khusus yg disebut disclosing agents, namun, untuk lebih murah dapat digunakan pewarna kue (pada saat pemberian instruksi).
caranya, sebelum diberi contoh, anak diminta membersihkan giginya,setelah selesai, kita oleskan pewarna kue pada gigi dan gusi sekitarnya. jika warna tampak pada gigi dan tebal, maka plak pada gigi masih ada.selanjutnya pasien diberi contoh menyikat gigi yg baik.sering kita harus memegang tangan anak dan menggerakkannya.jika cara menyikat gigi sudah benar, pewarna kue akan ikut dibersihkan dan warnanya hilang.
and we know that suffering is so much better

User avatar
cici
Charter Member
Charter Member

Posts: 911
Joined: 29 Sep 2007 14:16
Location: indonesia

* YIM

Top
Re: Dental Public Health (kesehatan gigi masyarakat)

Postby yuLLi on 25 Jan 2008 21:22
loh mbak yang membwd gigi adek gigis belum dijawab....
;D ;D

User avatar
yuLLi
Ketua RT

Posts: 139
Joined: 05 Dec 2007 14:44
Location: surabaya

* YIM

Top
Re: Dental Public Health (kesehatan gigi masyarakat)

Postby cici on 27 Jan 2008 09:48
oya, gigis yah.
kalo gigis (rampant caries), itu penyebabnya karena asupan karbohidrat yg tinggi, biasanya sebelum tidur, anak2 diberi susu sampe bobok, itu g baik, sebaiknya diberi susu sebelum bobok, baru ditidurkan.
bisa juga karena kebiasaan makan yg manis2, berlebihan, dan kurang pedulinya orang tua ttg kesehatan gigi susu, bahwa kesehatan gigi susu sangat penting,dan jarang ortu menyikat gigi anak sebelum tidur.
kalo gigi susu rusah sedikit harus segera ditangani, kalo ga, gampang bgt rusaknya.
wass
and we know that suffering is so much better

User avatar
cici
Charter Member
Charter Member

Posts: 911
Joined: 29 Sep 2007 14:16
Location: indonesia

* YIM

Top
kenapa periksa 6 bulan sekali?

Postby cici on 28 Mar 2008 20:18
Idealnya, kontrol adalah tiap 6 bulan sekali.
Kenapa?karena pembentukan karang gigi atau gigi berlubang memerlukan waktu kurang lebihnya segitu.
Bisa juga waktu kontrol ke dokter gigi dipersingkat menjadi 3 bulan sekali, ini dengan catatan bahwa seseorang beresiko tinggi memiliki tingkat kecepatan pembentukan karang gigi atau gigi berlubang dan penyakit mulut lainnya lebih besar daripada yang lain....misalnya memiliki penyakit diabetes (resiko karang gigi dll lebih besar), perokok yg sgt aktif, orang yg memiliki kecenderungan memiliki gigi berlubang (akibat pengaruh diet, struktur gigi rapuh,dll.


6 bulan sekali atau 3 bulan sekali ditentukan dg melihat kondisi pasien...
and we know that suffering is so much better

User avatar
cici
Charter Member
Charter Member

Posts: 911
Joined: 29 Sep 2007 14:16
Location: indonesia

* YIM

Top
Masalah Gigi & Mulut, Gerbang Kedatangan Penyakit

Postby cici on 04 Apr 2008 11:36
Masalah Gigi & Mulut, Gerbang Kedatangan Penyakit


Kesehatan gigi dan mulut hingga kini masih belum menjadi perhatian utama. Akibatnya, gigi berlubang atau karies menjadi masalah umum yang dihadapi sebagian besar masyarakat. Padahal kondisi ini menjadi gerbang beragam penyakit.
Mengabaikan kesehatan gigi dan mulut berarti membuka gerbang terserang berbagai penyakit. Selama ini penanganan masalah gigi masih sebatas menambal lubang gigi. Tindakan tersebut sudah dianggap mampu mengontrol karies. Padahal itu belum cukup mengatasi masalah secara menyeluruh.
"Penyakit karies atau gigi berlubang merupakan penyakit infeksi yang umum di dunia dan ditemukan pada 95 persenjumlah penduduk dunia," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Sri Angky Soekanto DDS PhD di selasela penandatanganan kerja sama antara LOTTE dan FKG UI di Jakarta, belum lama ini.
Angka kerusakan gigi di Indonesia berdasarkan survei kesehatan yang dilakukan Departemen Kesehatan RI pada 2001 menemukan sekitar 70 persen penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke atas pernah mengalami kerusakan gigi.Pada usia 12 tahun, jumlah kerusakan gigi mencapai 43,9 persen, usia 15 tahun mencapai 37,4 persen, usia 18 tahun 51,1 persen, usia 35-44 mencapai 80,1 persen, dan usia 65 tahun ke atas mencapai 96,7 persen.
Data ini tentu saja tidak bisa dianggap enteng. Hal ini karena beberapa penyakit berbahaya seperti jantung, paru-paru, berat bayi lahir yang rendah, kelahiran prematur, dan diabetes bisa diawali dari masalah kebersihan gigi dan mulut. Penyakit periodontal atau penyangga gigi dan karies lanjut pada seseorang lebih ditentukan oleh faktor genetik, respons seseorang, lingkungan, kebiasaan, dan faktor risiko yang diperoleh.
Pada penyakit periodontal, bakteri yang menempel di gigi dan gusi akan berpengaruh ke pembuluh darah. Gangguan itu menyebabkan pelebaran pembuluh darah karena adanya bakteri yang masuk dalam aliran darah. Infeksi dapat merangsang senyawa tubuh tertentu untuk mengeluarkan pertahanan tubuh sehingga akan memengaruhi pembuluh darah. Akibatnya, terjadi peningkatan risiko penyakit sistemik, termasuk penyakit jantung koroner. (Penyakit periodontal adalah penyakit yang menyerang jaringan penyangga gigi, misalnya gusi, akar gigi, serabut akar gigi, dan jaringan tulang di sekitar gigi).
Kesehatan gigi juga berpengaruh terhadap janin yang dikandung ibu hamil. Karies gigi (gigi berlubang) yang menjadi tempat bagi masuknya kuman akan menyebabkan terjadinya infeksi selaput ketuban. Akibatnya, ketuban pecah sebelum waktunya.
Selain risiko lahir prematur, infeksi kuman juga menyebabkan berbagai dampak lain seperti pertumbuhan janin terhambat, berat badan lahir rendah, dan mudah terserang penyakit karena sistem imunitas belum terbentuk sempurna.
Risiko kematian pada bayi pun mengintai lantaran belum siap hidup di luar rahim dengan paru-paru dan hati yang belum matang. Sementara sistem imunitasnya pun belum terbentuk sempurna. "Oleh karena itu, penting mencegah gigi berlubang sejak dini dengan melakukan perawatan kesehatan sehari-hari," ungkap Angky.
Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari sikat gigi teratur, dental floss, obat kumur, mousse gel, dan chewing gum. Peneliti dari Bagian Biologi Oral FKG UI Prof Elza I Auerkari DDS MBIOMED PhD menyarankan, di samping bahan flouride,xylitol pun bermanfaat untuk menjaga kesehatan gigi.
"Keduanya menjadi adiktif yang efektif mengurangi karies," kata Prof Elza, seraya menambahkan proses karies bisa terjadi akibat gaya hidup dan sosial-ekonomi.
Xylitol merupakan bahan yang bermanfaat untuk menekan jumlah bakteri Mutans S- salah satu kuman penyebab karies gigi-, menghambat pertumbuhan plak, menekan keasaman plak, dan mempercepat proses pembentukan kembali mineral gigi (remineralisasi). Selain itu, xylitol mampu menstimulasi produksi air liur sehingga baik dikonsumsi oleh orang yang mulutnya cenderung kering. Apalagi, bahan yang satu ini merupakan sejenis pemanis alami.
Xylitol terdapat dalam serat beberapa jenis buah dan sayuran seperti plum, raspberi, stroberi, kembang kol, dan bayam.
(pdgi-online)
and we know that suffering is so much better

User avatar
cici
Charter Member
Charter Member

Posts: 911
Joined: 29 Sep 2007 14:16
Location: indonesia

* YIM

Top
Dental

Postby irin on 06 May 2008 04:53
Maap, aku pernah sakit gigi juga tapi meski dah aku obati rasa sakitnya belum berkurang juga. Gmana nich?
Thanks
aku semakin ingin memaknai lakonku

irin
Sekretaris Desa

Posts: 881
Joined: 10 Apr 2008 12:43
Location: medion

* YIM

Top
Re: Dental Public Health (kesehatan gigi masyarakat)

Postby cici on 07 May 2008 12:30
dicari dahulu pnyebab sakit giginya apa, br ntar perawatannya bs ditentukan..
kalo berlubang..perlu dirawat
kalo tinggal sisa akar atau gigi udah goyang, perlu dicabut
makasih
and we know that suffering is so much better

User avatar
cici
Charter Member
Charter Member

Posts: 911
Joined: 29 Sep 2007 14:16
Location: indonesia

* YIM

Top
Re: Dental Public Health (kesehatan gigi masyarakat)

Postby cici on 08 May 2008 13:29
Jenis teh
Pada dasarnya, teh diproses menjadi tiga jenis yaitu teh hijau , teh hitam , dan teh oolong . Lebih dari tiga perempat teh dunia diolah menjadi teh hitam, salah satu jenis yang paling digemari di Amerika, Eropa, dan Indonesia . Cara pengolahannya, daun dirajang dan dijemur dibawah panas matahari sehingga mengalami perubahan kimiawi sebelum dikeringkan. Perlakuan tersebut akan menyebabkan warna daun menjadi coklat dan memberikan cita rasa teh hitam yang khas.
Teh hijau, jenis teh tertua, amat disukai terutama di Jepang dan Cina. Pada pembuatannya, daun teh sedikit mengalami proses pengolahan, yaitu hanya pemanasan dan pengeringan sehingga warna hijau daun dapat dipertahankan. Teh oolong lebih merupakan jenis peralihan antara teh hitam dan teh hijau. Umumnya teh oolong diproduksi dan dikonsumsi di selatan Cina dan Taiwan . Pada teh oolong, dengan adanya proses fermentasi, terdapat cita rasa dan karakteristik tersendiri. Meskipun demikian, ketiga jenis teh tersebut memiliki khasiat dan potensi kesehatan yang sama.
Kandungan bahan aktif Dalam teh
Teh mengandung komponen volatile sebanyak 404 macam dalam teh hitam dan sekitar 230 macam dalam teh hijau. Komponen volatile tersebut berperan dalam memberikan cita rasa yang khas pada teh.
Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang nonvolatile antara lain sebagai berikut.
1. polyphenols (10_25%)
2. methylxanthines
3. asam amino
4. peptida
5. komponen organik lain
6. tannic acids (9_20%)
7. vitamin C (150_250 mg%)
8. vitamin E (25_70 mg%)
9. vitamin K (300_500 IU/g)
10. ß-carotene (13_20%)
11. kalium (1795 mg%)
12. magnesium (192 mg%)
13. mangan (300_600 ug/ml)
14. fluor (0,1_4,2 mg/L)
15. zinc (5,4 mg%)
16. selenium (1,0_1,8 ppm%)
17. copper (0,01 mg%)
18. iron (33 mg%)
19. calcium (7 mg%)
20. caffein (45_50 mg%)
Mineral
Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang banyak berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim antioksidan dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan sumber mineral yang menyehatkan.
Manfaat teh terhadap kesehatan
Menurunkan risiko penyakit kanker
Menurunkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular
Menurunkan berat badan
Mencegah osteoporosis
Sumber mineral
Teh ternyata menyimpan potensi sebagai sumber mineral tubuh yang penting dalam berbagai proses metabolisme. Kandungan mineral tersebut muncul baik berupa makro maupun trace mineral. Keduanya sangat diperlukan sebagai nutrisi bagi tubuh sehingga kecukupan dalam makanan sehari-hari perlu diperhatikan.
Magnesium yang terkandung dalam jumlah yang cukup banyak dalam teh penting dalam peranannya pada reaksi seluler. Selain itu, magnesium terlibat dalam 300 macam enzim dalam metabolisme tubuh, di samping berperan sebagai pengatur elektrolit tubuh, hormon receptor, metabolisme vitamin D, dan pembentukan tulang. Teh berpotensi sebagai sumber magnesium bagi tubuh.
Kalium yang merupakan mineral utama dalam menjaga keseimbangan elektrolit tubuh turut berperan pula dalam metabolisme energi, transportasi membran, dan mempertahankan permeabilitas sel. Selain itu, kalium berfungsi dalam menyampaikan pesan syaraf otot ( neuromuscular ). Teh memiliki banyak kandungan mineral ini.
Fluor telah diketahui banyak terdapat dalam teh dan fungsinya penting dalam mempertahankan dan menguatkan gigi agar terhindar dari karies. Studi laboratorium di Jepang menemukan bahwa teh membantu mencegah pembentukan plak gigi dan membunuh bakteri mulut penyebab pembengkakan gusi.
Natrium juga terkandung di dalam teh sebagai salah satu mineral utama. Seperti halnya kalium, fungsi natrium dalam tubuh berperan erat dalam mengatur keseimbangan elektrolit.
Kalsium merupakan mineral penting dalam proses pembentukan tulang. Mineral ini diduga turut berperan dalam memperbaiki tulang para konsumen teh.
Dalam teh juga terkandung unsur Fe , namun bioavailability -nya kurang sehingga tubuh tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal.
Seng penting peranannya dalam proses metabolisme tubuh dan berperan erat dalam pertumbuhan dan perkembangan, sintesis vitamin A, sistem immune tubuh dan pembentukan enzim pemunah radikal bebas. Kandungan seng yang cukup tinggi merupakan salah salah satu keunggulan teh.
Mangan merupakan ko-enzim berbagai metallo enzim dan juga sebagai enzim aktivator. Metallo enzim tersebut (MnSOD) berperan penting dalam menghancurkan radikal bebas. Konsentrasinya yang relatif tinggi mampu menyumbang 10% kebutuhan tubuh.
Cu semakin penting peranannya dalam berbagai metabolisme tubuh dan salah satu fungsinya sebagai pemusnah radikal bebas. Mengingat peranannya sebagai enzim antioksidan tersebut, kandungan Cu dalam teh berpotensi menurunkan peluang terkena penyakit degenaratif.
Trace mineral lain yang terkandung dalam teh adalah selenium yang merupakan salah satu mineral yang berperan dalam pembentukan enzim antioksidan _ glutation peroxidase . Selain itu, selenium juga sangat erat hubungannya dengan metabolisme yodium.
and we know that suffering is so much better

User avatar
cici
Charter Member
Charter Member

Posts: 911
Joined: 29 Sep 2007 14:16
Location: indonesia

* YIM

Top
Re: Dental Public Health (kesehatan gigi masyarakat)

Postby cici on 01 Feb 2009 04:31
duh maap ya..q lama g posting
q g nyangka kerja di puskesmas bs agak sibuk juga

oke..ada yg request membahas tentang fissure sealant dan aplikasi fluor pada gigi.

sebelumnya kita ngomongin tentang melindungi gigi dari karies aja dulu. hm...kayaknya aq pernah mbahas ttg ini ya?? :-?
gapapa deh dibahas lg..kalo belom dibahas ya ... hehe di bahas sekarang lah

Gigi bs dilindungi dr karies dengan fluoridasi baik itu secara topikal (langsung pada giginya) maupun secara sistemik (pemberian melalui saluran cerna).
beberapa tahun sebelumnya gigi bs dilindungi dengan menambal mahkota gigi bagian atas (pada gigi geraham) dengan cara mengurangi sebagian gigi dan menambalnya dengan tumpatan laser.namun di masa sekarang telah digunakan bahan tambalan yg langsung melindungi gigi tanpa harus mengebor gigi tersebut, dan bahan tambalan tersebut sudah menagndung fluoride. Tindakan seperti ini disebut fissure sealant...yaitu salah satu aplikasi pemberian floride secara topikal.
Selanjutnya melindugi gigi dari karies dapat dilakukan secara sistemik.misalnya makan atau minum minuman yg mengandung fluor, misalnya susu, sayur, keju, dll.Kedua meminum air minum yg mengandung fluor.ketiga penggunaan tablet fluor.ada juga penelitian yg menyebutkan beberapa jenis minuman keras dan rokok juga mengandung fluor dalam jumlah sedikit (tp aq g recommended yah)
Lalu aplikasi fluoride secara topikal juga bervariasi,misalnya penggunaan pasta gigi berfluoride; obat kumur yg mengandung fluor; aplikasi fluoride langsung pada gigi (berupa gel, krim atau cairan); dan pemakaian bahan tumpatan tertentu utk melidungi gigi dr karies (bahan fissure sealants).
aq pernah baca jurnal ttg udara yg mengandung fluor...tp lupa judulnya; bahwa dalam udara juga terdapat fluor dalam kadar tertentu yg berbeda- beda menurut letak wilayahnya.. seru gak tuh?

nah, sekalian aja aq mau bahas ttg tehnik fissure sealants.
1.Gigi yg akan mendapat fissure sealant dibersihkan dulu dengan bur karet dan bur sikat.
2.Aplikasi dentin conditioner (utk menghilangkan kotoran/debris)
3.(bilas gigi tersebut, pasien kumur, keringkan gigi sedikit), lalu isolasi daerah kerja dengan kapas agar gigi tidak terkena air ludah
4.aplikasi bahan fissure sealants, ratakan, lalu dibiarkan kering sampai beberapa detik.

User avatar
cici
Charter Member
Charter Member

Posts: 911
Joined: 29 Sep 2007 14:16
Location: indonesia

* YIM

Top
Display posts from previous: Sort by
Post a reply
12 posts • Page 1 of 1

Return to Kesehatan Gigi
Jump to:

* Board index
* The team • Delete all board cookies • All times are UTC + 7 hours

Powered by phpBB © 2000, 2002, 2005, 2007 phpBB Group

feed image
About Us | FAQs | Terms of Use | Online Privacy Policy | Permissions and Trademarks | Send Feedback
Copyright © 2008 Letto. All rights reserved.