Minggu, 23 Mei 2010

Sign up

Use your Facebook login and see what your friends are reading and sharing.
Other login options
Login with FacebookSpinner_mac_white
Signup

I don't have a Facebook account
email address (required)
create username (required)
password (required)
Send me the Scribd Newsletter, and occasional account related communications.
Privacy policy Spinner_mac_white
You will receive email notifications regarding your account activity. You can manage these notifications in your account settings. We promise to respect your privacy.
Why Sign up?
Num_1 Discover and connect with people of similar interests.
Num_2 Publish your documents quickly and easily.
Num_3 Share your reading interests on Scribd and social sites.
Social-icons

Already have a Scribd account?
email address or username
password
Spinner_mac_white Trouble logging in?
Login Successful

Now bringing you back...

Spinner_large_mac_white

« Back to Login
Reset your password

Please enter your email address below to reset your password. We will send you an email with instructions on how to continue.

Email address:


You need to provide a login for this account as well.

Login:



Scribd

* Explore
* Community

Transparent
Search Books, Presentations, Business, Academics...

* LoginSpinner_mac_gray
* Sign Up
* |
* Log In


1
Top
Previous Page
Next Page
/ 18
Zoom Out
Zoom In
Fullscreen
Exit Fullscreen
Select View Mode
View Mode
BookSlideshowScroll
Readcast
Add a Comment
Embed & Share
Reading should be social! Post a message on your social networks to let others know what you're reading. Select the sites below and start sharing.
Transparent
Login to Add a Comment
Share & Embed
Link / URL:
Embed Size & Settings:

* Width: Auto
* Height: (proportional to specified width)
* Start on page:
* Preview View:

More share options
Add to Collections
Auto-hide






PERCOBAAN VIII
Judul
: TITRASI KOMPLEKSOMETRI
(REAKSI PEMBENTUKAN KOMPLEKS)
Tujuan

: Praktikan mampu mengidentifikasi zat dalam suatu sampel serta mampu menetapkan kadarnya menggunakan prinsip reaksi pembentukan kompleks.
Dasar Teori

Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA). Senyawa ini dengan banyak kation membentuk kompleks dengan perbandingan 1 : 1, beberapa valensinya:
M
++
+ (H2Y)=
(MY)=
+2H
+
M
3+
+ (H2Y)=
(MY)-
+2 H
+
M
4+
+ (H2Y)=
(MY) + 2 H
+

Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi–reaksi pembentukan kompleks atau yang menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks, sekalipun disini pertama-tama akan diterapkan pada titrasi. Contoh reaksi titrasi kompleksometri :
Ag+ + 2 CN- Ag(CN)2
Hg2+ + 2Cl- HgCl2
(Khopkar, 2002).
Salah satu tipe reaksi kimia yang berlaku sebagai dasar penentuan titrimetrik
melibatkan pembentukan (formasi) kompleks atau ion kompleks yang larut namun sedikit
terdisosiasi. Kompleks yang dimaksud di sini adalah kompleks yang dibentuk melalui
reaksi ion logam, sebuah kation, dengan sebuah anion atau molekul netral.
(Basset, 1994).

Titrasi kompleksometri juga dikenal sebagai reaksi yang meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutan tinggi. Selain titrasi komplek biasa seperti di atas, dikenal pula kompleksometri yang dikenal sebagai titrasi kelatometri, seperti yang menyangkut penggunaan EDTA. Gugus-yang terikat pada ion pusat, disebut ligan, dan dalam larutan air, reaksi dapat dinyatakan oleh persamaan :
M(H2O)n + L = M(H2O)(n-1) L + H2O
(Khopkar, 2002).

Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis asam amina polikarboksilat. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya asam 1,2-diaminoetanatetraasetat (asametilenadiamina tetraasetat, EDTA) yang mempunyai dua atom nitrogen - penyumbang dan empat atom oksigen penyumbang dalam molekul.
(Rival, 1995).

Suatu EDTA dapat membentuk senyawa kompleks yang mantap dengan sejumlah besar ion logam sehingga EDTA merupakan ligan yang tidak selektif. Dalam larutan yang agak asam, dapat terjadi protonasi parsial EDTA tanpa pematahan sempurna kompleks logam, yang menghasilkan spesies seperti CuHY-. Ternyata bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi dengan EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan tersebut.
(Harjadi, 1993).

Selektivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH, misal Mg, Ca, Cr, dan Ba dapat dititrasi pada pH = 11 EDTA. Sebagian besar titrasi kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai warna yang berbeda dengan pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebut indikator metalokromat. Indikator jenis ini contohnya adalah Eriochrome black T; pyrocatechol violet; xylenol orange; calmagit; 1-(2-piridil- azonaftol), PAN, zincon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue.
(Khopkar, 2002).

Satu-satunya ligan yang lazim dipakai pada masa lalu dalam pemeriksaan kimia adala ion sianida, CN-, karena sifatnya yang dapat membentuk kompleks yang mantap dengan ion perak dan ion nikel. Dengan ion perak, ion sianida membentuk senyawa kompleks perak-sianida, sedagkan dengan ion nilkel membentuk nikel-sianida. Kendala yang membatasi pemakaian-pemakaian ion sianoida dalam titrimetri adalah bahwa ion ini membentuk kompleks secara bertahap dengan ion logam lantaran ion ini merupakan ligan bergigi satu.
(Rival, 1995).

Titrasi dapat ditentukan dengan adanya penambahan indikator yang berguna sebagai tanda tercapai titik akhir titrasi. Ada lima syarat suatu indikator ion logam dapat digunakan pada pendeteksian visual dari titik-titik akhir yaitu reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir, bila hampir semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akan berwarna kuat. Kedua, reaksi warna itu haruslah spesifik (khusus), atau sedikitnya selektif. Ketiga, kompleks-indikator logam itu harus memiliki kestabilan yang cukup, kalau tidak, karena disosiasi, tak akan diperoleh perubahan warna yang tajam. Namun, kompleks-indikator logam itu harus kurang stabil dibanding kompleks logam-EDTA untuk menjamin agar pada titik akhir, EDTA memindahkan ion- ion logam dari kompleks-indikator logam ke kompleks logam-EDTA harus tajam dan cepat. Kelima, kontras warna antara indikator bebas dan kompleks-indikator logam harus

sedemikian sehingga mudah diamati. Indikator harus sangat peka terhadap ion logam (yaitu, terhadap pM) sehingga perubahan warna terjadi sedikit mungkin dengan titik ekuivalen. Terakhir, penentuan Ca dan Mg dapat dilakukan dengan titrasi EDTA, pH untuk titrasi adalah 10 dengan indikator eriochrome black T. Pada pH tinggi, 12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca2+ dengan indikator murexide.
(Basset, 1994).

Kesulitan yang timbul dari kompleks yang lebih rendah dapat dihindari dengan penggunaan bahan pengkelat sebagai titran. Bahan pengkelat yang mengandung baik oksigen maupun nitrogen secara umum efektif dalam membentuk kompleks-kompleks yang stabil dengan berbagai macam logam. Keunggulan EDTA adalah mudah larut dalam air, dapat diperoleh dalam keadaan murni, sehingga EDTA banyak dipakai dalam melakukan percobaan kompleksometri. Namun, karena adanya sejumlah tidak tertentu air, sebaiknya EDTA distandarisasikan dahulu misalnya dengan menggunakan larutan kadmium.
(Harjadi, 1993).
M adalah kation (logam) dan (H2Y)=
adalah garam dinatrium edetat.

Kestabilan dari senyawa kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan pH dari larutan, oleh karena itu titrasi dilakukan pada pH tertentu. Pada larutan yang terlalu alkalis perlu diperhitungkan kemungkinan mengendapnya logam hidroksida.

Penetapan titik akhir titrasi digunakan indikator logam, yaitu indikator yang dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara indikator dan ion logam harus lebih lemah dari pada ikatan kompleks antara larutan titer dan ion logam. Larutan indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan larutan kompleks indikator. Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah:
a. Hitam eriokrom
Indikator ini peka terhadap perubahan kadar logam dan pH larutan. Pada pH 8 -10
senyawa ini berwarna biru dan kompleksnya berwarna merah anggur. Pada pH 5 senyawa
itu sendiri berwarna merah, sehingga titik akhir sukar diamati, demikian juga pada pH 12.
Umumnya titrasi dengan indikator ini dilakukan pada pH 10.
b. Jingga xilenol

Indikator ini berwarna kuning sitrun dalam suasana asam dan merah dalam suasana alkali. Kompleks logam-jingga xilenol berwarna merah, karena itu digunakan pada titrasi dalam suasana asam.
c. Biru Hidroksi Naftol
Indikator ini memberikan warna merah sampai lembayung pada daerah pH 12–13
dan menjadi biru jernih jika terjadi kelebihan edetat.

Titrasi kompleksometri umumnya dilakukan secara langsung untuk logam yang dengan cepat membentuk senyawa kompleks, sedangkan yang lambat membentuk senyawa kompleks dilakukan titrasi kembali.

Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari donor elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. Zat yang membentuk senyawa kompleks disebut ligan. Ligan merupakan donor pasangan elektron logam merupakan akseptor pasangan elektron.
Mn+ +: L
(M : L)n+
Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA) merupakan ligan yang mempunyai lebih dari
satu tempat untuk berikatan. Rumus molekul zat tersebut dinyatakan sebagai berikut:
HOO-CH2
CH2-COOH
N- CH2- CH2 N
HOOC-CH2
CH2-COOH
EDTA ini dapat membentuk lingkaran yang menjepit ion logam dan senyawa yang di
hasilkan disebut sepit (chelate)
HOO-CH2
CH2-COOH
N- CH2- CH2 N
CH2
CH2
C- O- M- O- C
O
O
Bentuk asam dari EDTA dapat ditulis sebagaiH4 Y
Jika asam ini dapat direaksikan dengan basa, misalnya NaOH, akan di netralkan dalam
berbagai tingkatan menjadi H3Y-, H2Y2-, HY3-,dan akhirnya Y4-.

Asam yang bebas H4Y dan gsram NaH3Y tidak cukup larut dalam air, sedangkan NaH2Y melarut dengan baik dalam air. Selama titrasi ion logam dengan Na2H2Y selalu terjadi ion hidrogen.
Mg2+ + H2Y2-
MgY2- + 2H+
Ca2+ + H2Y2-
CaY2- + 2H+
Al3+ + H2Y2-
AlY- + 2H+
Secara umum dapat ditulis:
Mn+ +H2 Y2+
MY(n-m)+ 2H+
Oleh karena terbentuknya ion H+ selama titrasi, maka untuk mencegah perubahan
pH harus dipergunakan larutan penyangga.
Dari reaksi diatas terlihat bahwa ion logam bereaksi dengan EDTA denagan
perbandingan molar 1: 1.

Suatu hal penting dalam perkembangan titrasi EDTA, yaitu penemuan indikator logam, yang memungkinkan titrasi ini dilakukan dalam larutan untuk konsentrasi yang sangat encer.
Saat ini dikenal berbagai macam indikator logam antara lain Erichrome Black T
(Selechrome Black/ EBT/ Erio T). Struktur indikator ini adalah sebagai berikut:
OH
OH
-O3S
- N= N-
NO2
Indikator ini dapat membentuk kompleks bewarna hampir semua logam. Erio T adalah
asam berbasa tidak yang dapat ditulis sebagai berikut:
H2Ind
Hind2-
Ind3-
Merah pH 5,3- 7,3
Biru pH 10- 11
Jingga

Pada pH Hind2- berwarna biru. Bentuk indikator ini bereaksi dengan magnesium membentuk kompleks yang berwarna merah. Kompleks Mg Ind lebih lemah dari pada MgY2- . Dengan demikian Mg dari Mg Ind membetuk kompleks MgY2-.
Mg Ind + H2Y2-
MgY2- + H Ind2- + H+
Merah
tidak berwarna
Biru

Salah satu jenis reaksi kimia yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan secara titrimetri adalah pembentukan suatu zat yang dikenal sebagai senyawa kompleks, yang mempunyai sifat larut dengan baik tetapi hanya sedikit terdisosiasi. Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari gugus donor elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. Ion dalam logam dalam kompleks tersebut dinamakan atom pusat sedangkan zat yang dapat membetuk seyawa kompleks dengan atom pusat ini disebut ligan, da gugus yang terikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi.
Contoh:Ag+ + 2 CN
Ag(CN)2
Dalam kompleks Ag(CN)2 ini, perak merupakan atom pusat dengan bilangan koordinasi
dua sianida adalah ligannya. Beberapa contoh kompleks yang khas dapat dilihat pada
tabel :
Ion
logam
ligan
Kompleks
Nama kompleks
Bilanagan koordiasi
logam
Ag+
Cu2+
Fe3+
Ni2+
Cr3+
NH3
NH3
CN-
CN-
CN-

Ag (NH3)2+
Cu(NH3)42+
Fe(CN)63-
Ni(CN)4
Cr(CN)63-

Diamin Argentat (I)
Tetrami Kuprat (II)
Heksasiano Ferat (III)
Tetra siano nikelat (II)
Heksa Siano Kromat (III)
24646

Molekul atau ion yang berfungsi sebagai ligan pada umumnya mempunyai atom elektronegatif seperti nitrogen, oksigen atau halogen. Ligan dalam senyawa kompleks adalah suatu atom atau gugus yang mempunyai satu atau lebih pasangan elektron bebas. Molekul air, amoniak, ion klorida da io sianida merupakan contoh dari ligan yang sederhana yang membentuk kompleks dengan banyak ion logam.
 Titrasi dengan ligan polidentat

Ion logam dengan beberapa ligan polidentat dapat membentuk kompleks yang larut dalam air. Berbeda dengan ligan monodentat yang dapat bereaksi hanya dalam beberapa tahap, ligan polidentat ini bereaksi hanya dalam satu tahap pada pembentukan kompleks. Selain itu reaksinya pun sederhana yaitu membentuk komplek 1:1 telah dikenal berbagai ligan polidentat tetapi yang akan dibicarakan adalah titrasi ion logam dengan ligan asam etilendiamin tetra asetat (EDTA)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva titrasi
pH Larutan
pada bagian 4 telah dituliskan bahwa harga derajat
disosiasi EDTA,
4, bergantung pada pH laruta seprti pada tabel 10.3 harga
4pada
berbagai pH dihitung berdasarkan rumusan yang telah diuraikan pada bagian 4. dari tabel
10.3 terlihat bahwa semakin besar harga pH maka harga
4 pun semakin besar. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar harga pH semakin besar konsentrasi Y4- dalam
larutan.
pH
4
2,0
3,0

4,0 5,0 6,0
7,0
8,0
9,0

10,0 11,0 12,0

3,7 10-14
2,5 10-11
3,6 10-9
3,5 10-7
2,2 105
4,8 104
5,4 10-3
0,052
0,35
0,85
0,98
Harga Kf

Pengaruh harga Kf terhadap pM pada pH 7. sebelum titik ekivalen semua ion logam mempunyai harga pM yang semua karena semua ion logam mempunyai konsentrasi yang sama sedangkan harga Kf belum berpengaruh pada saat ini. Ketika titik ekivalen tercapai, harga Kf mulai berperan mempengaruhi harga pM.
Indikator ion logam
Indikator ion logam adalah suatu zat warna organik

Yang membentuk kelat berwarna dengan ion logam pada rentang pM. Beberapa kriteria yang perlu dijadikan acuan dalam memilih indikator ion logam antara lain: ikatan zat warna dengan ion logam harus lebih pernah dari pada ikatan ion logam dengan EDTA dan perubahan warna harus mudah diamati mata.

Kebanyaka indikator ion logam mengandung gugs fungsi azo. Salah satu indikator ion logam yang paling banyak digunakan adalah eriochrome black T (EBT) yang mempunyai rumus struktur molekul berikut:
OH
OH
-O3S
N= N
O2N
Alat Dan Bahan
Alat
Gelas Kimia
Erlenmeyer
Gelas Ukur
Pipet Tetes
Corong
Buret
Labu Takar
Statif Dan Klem
Bahan

1. EDTA 0,01 M
2. NaOH 0,1 M
3. Murexid (0,2 gram EBT + 50 gram HC
 Prosedur Kerja
 Standarisasi Larutan EDTA
- Di timbang dengan teliti dan di keringkan
sebelumnya suhu 100 ˚C
- Dituangkan zat padat pada labu takar 1000 ml
dengan menggunakan air suling
- Diencerkan sampai tanda batas
- Dipipet larutan tersebut kedalam erlenmeyer
sebanyak 25 ml
- Ditambahkan 2 ml larutan buffer pH 10 dan +

50 mg EBT
- Titrasi dengan EDTA
- Diulangi secara duplo
 Penetapan kadar nikel dalam nikel sulfat

- Dimasukan kedalam erlenmeyer
- Ditambahkan 5 ml NaOH 0,1 M
Sehingga pH berkisar 12-13
- Ditambahkan seujung sendok mureksid
- Dititrasi perlahan dengan EDTA yang telah
dibakukan hingga warna indikator berubah
CaCO3 0,5
gramLarutan berwarna
merah ungu - biru
H2O 25
ml
Larutan berubah warna
dari merah jambu -ungu
 Hasil pengamatan dan perhitungan
a. Standarisasi larutan EDTA
V EDTA(ml)
Perubahan warna
Awal
akhir
36,7 ml
Merah muda
ungu
Perhitungan
a. Molaritas EDTA
V1. M1 = V2.M2
M2 =V1 . M1
V2
= 25 ml x 0,01 M
36,7 mL

= 0,006 M
Konsentrasi Ca
N Ca (mg/L) = A X B X 1000 X Ar Ca
mL sampel
= 36,7 mL x 0,006 M x 40,08 mg/mmol
25 ml
= 0,0367 L X 0,006 mol /L X 40,08 gr/mol
0,025 L
= 0,35 N
b. Penentuan Nikel Secara Kompleksometri
M EDTA (ml)
Volume
EDTA(mL)
V EDTA
Perubahan warna
Rata-rata
Awal
akhir
0,01 M
3 mL
2 mL
2 +3
Merah ungu
2
Merah ungu
= 2,5 mL
Biru
Biru

Diketahui : Vsampel = 25 mL
Molaritas EDTA = 0,01 M
VEDTA = 2,5 mL

Be Ni = 29,35 g/ek
Ditanya : Kadar Nikel dalam larutan sampel …?
Penye

: Berat Ni = NEDTA x VEDTA x Be Ni
= 0,01 N x 2,5 mL x 29,35 g/ek
= 0,01 ek/L X 0,0025 L X 29,35 gr/ek
= 73,37 gr
Kadar Ni = NEDTA x VEDTA x Be Ni x 100%
mL sampel
= 0,01 N x 2,5 mL x 29,35 g/ek x 100%
25 ml
= 0,01 ek/L X 0,0025 L X 29,35 gr/ek x 100%
25 ml
= 2,935 %
Pembahasan

Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA). Senyawa ini dengan banyak kation membentuk kompleks dengan perbandingan 1 : 1, beberapa valensinya:
M
++
+ (H2Y)=
(MY)=
+2H
+
M
3+
+ (H2Y)=
(MY)-
+2 H
+
M
4+
+ (H2Y)=
(MY) + 2 H
+
M adalah kation (logam) dan (H2Y)=
adalah garam dinatrium edetat.

Kestabilan dari senyawa kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation dan pH dari larutan, oleh karena itu titrasi dilakukan pada pH tertentu. Pada larutan yang terlalu alkalis perlu diperhitungkan kemungkinan mengendapnya logam hidroksida.

Salah satu jenis reaksi kimia yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan secara titrimetri adalah pembentukan suatu zat yang dikenal sebagai senyawa kompleks, yang mempunyai sifat larut dengan baik tetapi hanya sedikit terdisosiasi. Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari gugus donor elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. Ion dalam logam dalam kompleks tersebut dinamakan atom pusat sedangkan zat yang dapat membetuk seyawa kompleks dengan atom pusat ini disebut ligan, da gugus yang terikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi.
Contoh:Ag+ + 2 CN
Ag(CN)2
Dalam kompleks Ag(CN)2 ini, perak merupakan atom pusat dengan bilangan
koordinasi dua sianida adalah ligannya.

Ligan dalam senyawa kompleks adalah suatu atom atau gugus yang mempunyai satu atau lebih pasangan elektron bebas. Molekul air, amoniak, ion klorida da io sianida merupakan contoh dari ligan yang sederhana yang membentuk kompleks dengan banyak ion logam.
 Titrasi dengan ligan polidentat

Ion logam dengan beberapa ligan polidentat dapat membentuk kompleks yang larut dalam air. Berbeda dengan ligan monodentat yang dapat bereaksi hanya dalam beberapa tahap, ligan polidentat ini bereaksi hanya dalam satu tahap pada pembentukan kompleks. Selain itu reaksinya pun sederhana yaitu membentuk komplek 1:1 telah dikenal berbagai ligan polidentat tetapi yang akan dibicarakan adalah titrasi ion logam dengan ligan asam etilendiamin tetra asetat (EDTA)
 Faktor-faktor yang mempengaruhi kurva titrasi
pH Larutan
pada bagian 4 telah dituliskan bahwa harga derajat
disosiasi EDTA,
4, bergantung pada pH laruta seprti pada tabel 10.3 harga
4pada
berbagai pH dihitung berdasarkan rumusan yang telah diuraikan pada bagian 4. dari tabel
10.3 terlihat bahwa semakin besar harga pH maka harga
4 pun semakin besar. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar harga pH semakin besar konsentrasi Y4- dalam
larutan.Harga Kf

Pengaruh harga Kf terhadap pM pada pH 7. sebelum titik ekivalen semua ion logam mempunyai harga pM yang semua karena semua ion logam mempunyai konsentrasi yang sama sedangkan harga Kf belum berpengaruh pada saat ini. Ketika titik ekivalen tercapai, harga Kf mulai berperan mempengaruhi harga pM.
Indikator ion logam
Indikator ion logam adalah suatu zat warna organik

Yang membentuk kelat berwarna dengan ion logam pada rentang pM. Beberapa kriteria yang perlu dijadikan acuan dalam memilih indikator ion logam antara lain: ikatan zat warna dengan ion logam harus lebih pernah dari pada ikatan ion logam dengan EDTA dan perubahan warna harus mudah diamati mata.

Kebanyakan indikator ion logam mengandung gugs fungsi azo. Salah satu indikator ion logam yang paling banyak digunakan adalah eriochrome black T (EBT) yang mempunyai rumus struktur molekul berikut:
TITRASI KOMPLEKSOMETRI oleh eko cahyono

Reads:
1,691
Uploaded:
04/07/2010
Category:
Books - Non-fiction > Health & Lifestyle
Rated:
F4813db969
EkoCahyono_UNG
Reading just got better!

You're getting a sneak peak at Scribd's new HTML reading experience. Learn more about the future of reading.

* See this document in Flash mode
* Change your reading preferences

Share & Embed
Link / URL:
Embed Size & Settings:

* Width: Auto
* Height: (proportional to specified width)
* Start on page:
* Preview View:

More share options
Related

1.
27 p.

Log Am

Reads: 2518
21 p.

From Wikipedia, The Free Encyclope...

Reads: 73
201 p.

bUKU kimiaanorganik

Reads: 110
2.
201 p.

kimiaanorganik

Reads: 685
202 p.

Kimia Inorganik

Reads: 23828
202 p.

Kimia Anorganik

Reads: 38102
3.
50 p.

bab-6-kimia-logam-transisi

Reads: 928
201 p.

Kimia Anorganik

Reads: 1173
2 p.

Titrasi menggunakan EDTA

Reads: 256
4.
13 p.

pencemaran logam

Reads: 500
65 p.

skripsi

Reads: 0
20 p.

17468458-KOROSI

Reads: 0
5.
18 p.

KOROSI

Reads: 7143
7 p.

Adsorpsi Ion Logam Cadmium Dengan ...

Reads: 80
37 p.

TUGAS ANORGANIK

Reads: 354
6.
37 p.

Kajian Kemampuan Siswa Kelasa XII ...

Reads: 0
28 p.

EDTA Titration (Titrasi EDTA)

Reads: 3
100 p.

18817743 Bundel Lab Kimia Organik

Reads: 0
7.
1 p.

http://www.jaldisms.in-----Jaldi S...

Reads: 0
103 p.

Psionics Magick

Reads: 0
5 p.

Patient Capital Newsletter 3-10

Reads: 0
8.
1 p.

eBook h.p.lovecraft - The Cats

Reads: 0
1 p.

Things to Consider When Choosing a...

Reads: 0
1 p.

Coron Palawan Vacation Tour and Pa...

Reads: 0

More from this user

1.
3 p.

Pemisahan Dan Penentuan Kadar A...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 44
2 p.

Pemisahan Iod Dengan Metode Eks...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 69
9 p.

METODE PEMISAHAN

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 95
2.
22 p.

METODE KROMATOGRAFI oleh

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 187
3 p.

Identifikasi Kurkumin Pada Temu...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 31
82 p.

Factor - Faktor Yang Menghambat...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 148
3.
18 p.

ELEKTROLISIS oleh Eko Cahyono

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 80
2 p.

Ekstraksi Minyak Kemiri Secara ...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 113
2 p.

DESTILASI ZAT CAIR oleh EKO CAH...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 19
4.
9 p.

Praktikum Kimia Dasar Oleh Eko ...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 93
16 p.

Plastik Biodegradable Oleh Eko ...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 267
47 p.

MODUL Kimia Dasar 2 Oleh Eko Ca...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 451
5.
15 p.

Isolasi Kafein Dari Kopi Oleh E...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 254
72 p.

Pengaruh Pembelajaran Sistem Ko...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 1,539
8 p.

Spektroskopi Serapan Atom (SSA)...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 452
6.
2 p.

Sokletasi Maserasi Dan Perkolas...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 328
6 p.

Pembuatan Garam Kompleks Dan Ga...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 542
5 p.

Pembuatan Dan Beberapa Sifat Na...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 71
7.
4 p.

PEMBUATAN CuSO4 Oleh Eko Cahyono

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 137
38 p.

Konsep Dasar Analisis Kualitati...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 1,207
286 p.

Kelas11 Sma Kimia Eko Cahyono

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 358
8.
202 p.

Kelas10 Sma Kimia Eko Cahyono A...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 385
186 p.

Kelas10 Sma Kimia Eko Cahyono

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 607
262 p.

Kelas10 Sma Kimia Budi Utami

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 451
9.
43 p.

Kadar Mineral Fosfor (P) Pada K...

From: EkoCahyono_UNG

Reads: 662

Login to Add a Scribble
Sally Wiedjarnarko
swiedjarnarko read this about 11 hours agoLearn more about Readcast.
Mohammad Zamroni
mzamroni_1 read this about 23 hours agoLearn more about Readcast.
evil613
evil613 read this about 24 hours agoLearn more about Readcast.
Prastiano Septiawan
pseptiawan read this about 24 hours agoLearn more about Readcast.
iqbalia
iqbalia read this about 24 hours agoLearn more about Readcast.
titisnurwidiawati
titisnurwidiawati read this 2 days agoLearn more about Readcast.
adenkomah
adenkomah read this 2 days agoLearn more about Readcast.
Iin Wahyuni
iinw read this 3 days agoLearn more about Readcast.
prabawanti
prabawanti read this 3 days agoLearn more about Readcast.
Cloudyta Hikaru
Cloudyta_Hikar_8939 read this 4 days agoLearn more about Readcast.
ekjul
ekjul read this 5 days agoLearn more about Readcast.
رسلي ادين
RisaLi_Addini_5478 read this 5 days agoLearn more about Readcast.
27784
27784 read this 6 days agoLearn more about Readcast.
ima19
ima19 read this 6 days agoLearn more about Readcast.
ucokpesona
ucokpesona read this 05 / 15 / 2010Learn more about Readcast.
Show More
Print this document
High Quality

Open the downloaded document, and select print from the file menu (PDF reader required).
Browser Printing

Coming soon!
Print this document
High Quality

Open the downloaded document, and select print from the file menu (PDF reader required).
Browser Printing

Coming soon!
Transparent
Search Books, Presentations, Business, Academics...
Scribd

* About
* Press
* Jobs
* Contact
* Blog
* Scribd Store

Legal

* Terms - General
* Terms - API
* Terms - Privacy
* Copyright

Help & Tools

* Getting Started
* Community Guidelines
* Support & FAQ
* Web Stuff

Partners

* Partners / Publishers
* Branded Reader
* Developers / API

Subscribe to Us

* On Scribd
* On Twitter
* On Facebook

Enter your email address:

or Spinner_mac_white
What's New

* We have updated our Terms of Service
* Branded Reader
* Multi-file Uploader

Tidak ada komentar: